TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih kepala Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti mengakui bahwa latihan virtual membuat pemainnya tidak dapat maksimal dalam berlatih.
Secara teknis para pemainnya itu hanya memberikan video latihannya lalu dilihat satu-satu oleh para tim pelatih Timnas Indonesia U-16.
Selain itu setiap harinya para tim pelatih Timnas Indonesia U-16 selalu memberikan pekerjaan rumah kepada para pemain terkait latihan yang harus dilakukan.
Metode latihannya pun dilakukan secara individu dan tidak dilaksanakan secara bersama-sama.
"Ya kita memang tidak bisa maksimal karena latihan hanya lewat virtual, kemudian mereka juga selalu mengirimkannya (video latihan). Karena dari tim pelatih selalu memberikan Pekerjaan Rumah (PR) buat mereka latihan," ucapnya, Senin (21/6/2020).
"Jadi ada program latihan untuk mereka setiap harinya dan mereka wajib mengirimkannya setiap hari. Dan metodenya memang latihan individu tak ada latihan bersama-sama," tambahnya.
Dalam program latihan yang diberikan, biasanya para pemain tidak banyak bermain dengan bola.
Itu karena kebanyakan pemain diberikan porsi fisik agar kondisinya tidak menurun secara drastis.
Apalagi saat ini Indonesia yang masih dilanda Covid-19, kondisi tubuh diwajibkan untuk selalu fit.
"Semua hanya penjagaan maintenance. Diminta fisik saja, mereka," pungkasnya.
Latihan virtual itu dilakukan guna mempersiapan tim dalam mengarungi Piala Asia U-16 yang akan berlangsung di Bahrain.
Piala Asia U-16 tersebut akan berlangsung pada 16 September sampai 3 Oktober 2020.
Indonesia sendiri tergabung di grup D bersama Jepang, Arab Saudi dan Tiongkok.