TRIBUNNEWS.COM - Kritik keras dari pelatih Timnas Indonesia ke induk organisasi sepakbola tanah air, PSSI memantik polemik di tubuh Timnas.
Konflik lalu meruncing antara Shin Tae-yong dan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.
Soal kritik, Shin Tae-yong orang pertama yang melontarkan komentar menohok.
Sebelumnya juga ada sosok Iwan Setiawan yang terlebih dahulu berkomentar pedas terhadap Indra Sjafri.
Baca: Berkonflik dengan Shin Tae-yong, Indra Sjafri Diserang Netizen Indonesia: Ini Responsnya
Baca: Merasa Ada yang Tak Beres pada PSSI, Shin Tae-yong Singgung Perilaku Pulang Tanpa Izin Indra Sjafri
Diketahui, Shin Tae-Yong baru-baru ini melempar bara ke publik dengan menyatakan sosok Indra Sjafri sebagai pelatih yang indisipliner.
Pada awalnya, Indra Sjafri diplot sebagai asisten pelatih dari representasi Indonesia dalam struktur kepelatihan Shin Tae-Yong.
Friksi mulai terjadi saat Shin Tae-Yong membawa rombongan skuat timnas Indonesia U-19 berlatih di Thailand, Januari lalu.
"PSSI meminta merekomendasikan pelatih lokal dan saya terima saja. Akan tetapi, setelah training camp di Thailand selesai, pelatih lokal tersebut pulang saja tanpa izin," ujar Shin kepada media Korea Selatan, Naver Sports, tanpa menyebut nama sang pelatih (18/6/2020).
"Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahannya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa," ujar Shin lagi.
Shin disebut langsung mengeluarkan pelatih lokal tersebut pada rapat hari itu.
Baca: Kronologi Konflik Shin Tae-yong dan Indra Sjafri: Sudah Minta Maaf, Diminta ke Luar dari Ruang Rapat
Baca: Hal-Hal Seputar Perseteruan antara PSSI dan Shin Tae-yong
Shin lantas lebih kaget lagi pada dua bulan setelah kejadian tersebut.
"Kemudian ketua umum PSSI, perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu," ucap Shin.
"Dua bulan kemudian, pelatih yang tadinya dikeluarkan diberi jabatan sebagai direktur teknik (yang berarti menjadi atasan)," jelas Shin.
Terang sudah, pelatih indisipliner yang dimaksud Shin Tae-Yong ialah Indra Sjafri.
Indra Sjafri sendiri berpengalaman menghadapi komentar pedas dari kolega sesama pelatih.
Baca: Skenario Liverpool Juara Liga Inggris Dalam Dua Pekan ke Depan: Bisa Berpesta di Kandang Man City
Pada 2017, pelatih Iwan Setiawan yang saat itu menangani Borneo FC di Liga 1 menggegerkan publik dengan menyebut Indra Sjafri tak pantas melatih timnas Indonesia U-19.
"Karena menurut saya, Indra Sjafri tidak pantas menjadi pelatih timnas. Kurang cocok Indra Sjafri, Iwan Setiawan lebih cocok. Orang gagal terus kok Indra Sjafri," ucap Coach Iwan (4/9/2017).
Iwan Setiawan barangkali merujuk kegagalan Indra Sjafri membangun timnas Indonesia U-19 yang berkelanjutan sehingga tampil mengenaskan di Piala Asia U-19 2014.
Indra Sjafri saat itu masih mengemban tugas sebagai pelatih timnas Indonesia U-19.
"Apalagi jika kerja untuk timnas u-19 di mana kita membangun pemain muda bukan hanya mengajarkan mereka sebagai pemain sepak bola, tapi mengajarkan mereka sebagai manusia yang baik. Kita ajarkan disiplin, lifestyle yang teratur," kata Coach Iwan. (Mukhammad Najmul Ula/Bolanas.com)
Artikel Sudah Tayang di Bolanas.com dengan Judul: Shin Tae-Yong Bukan Orang Pertama, Pelatih Lokal Ini Pernah Beri Komentar Pedas kepada Indra Sjafri
Duduk Perkara Perseteruan Shin Tae-yong dan PSSI
Shin Tae-yong beberapa kali mengeluarkan komentar pedasnya terkait "kisah cintanya" bersama PSSI selama setengah tahun kepada media Korea Selatan.
Sementara PSSI, tak terima dengan kritikan sang pelatih.
Federasi sepak bola tersebut meminta Shin cepat datang ke Indonesia untuk klarifikasi.
Akan tetapi, keesokan harinya PSSI memberikan "serangan balik" yang mengarah ke pelatih Shin, termasuk ancaman pemecatan.
Baca: Satgas Timnas Bicara Soal Pemecatan Shin Tae-yong, Ini Respons Exco PSSI
Baca: Kronologi Konflik Shin Tae-yong dan Indra Sjafri: Sudah Minta Maaf, Diminta ke Luar dari Ruang Rapat
Berikut hal-hal seputar perseteruan antara PSSI dan Shin Tae-yong:
Masalah Gaji
Shin sempat protes dengan gaji terlambat yang diberikan oleh PSSI kepadanya. Selain itu, gaji pelatih 53 tahun itu dipotong 50 persen.
Kendati demikian, Shin memaklumi hal tersebut dan PSSI juga menyadari adanya permasalahan pendapatan sehingga gaji terlambat.
Baca: Wawancarai Shin Tae-yong, Media Korsel Sebut PSSI Bermuka Dua
Baca: Merasa Ada yang Tak Beres pada PSSI, Shin Tae-yong Singgung Perilaku Pulang Tanpa Izin Indra Sjafri
Lokasi TC Timnas U-19
Shin Tae-yong ingin menggelar pemusatan latihan atau training center (TC) timnas U19 di Korea Selatan.
Alasannya, timnas bisa melawan tim-tim level Asia untuk laga uji coba. Selain itu, Korea Selatan lebih kondusif dibanding Indonesia terkait pandemi virus corona.
PSSI dengan tegas menolak usulan tersebut dan tetap memilih gelar TC di Indonesia.
Kemudian, federasi sepak bola Indonesia itu juga meminta Shin agar cepat kembali ke Tanah Air.
Sementara Kemenpora meminta agar ada komunikasi intens secara langsung soal lokasi TC timnas U19 yang berkaitan dengan kompetisi Piala Dunia U20 2010.
Kemenpora memberi lampu hijau timnas U19 dibawa ke Korsel asal ada komunikasi terlebih dahulu antara PSSI dengan Shin.
Baca: Berkonflik dengan Shin Tae-yong, Indra Sjafri Diserang Netizen Indonesia: Ini Responsnya
Baca: Berseteru, Indra Sjafri Sebut Tak Adil Bila Shin Tae-yong Dipecat Sebelum Tunjukkan Hasil
Keberadaan Indra Sjafri
Indra Sjafri awalnya masuk dalam jajaran pelatih timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong.
Akan tetapi, karena adanya miskomunikasi antara Indra dengan Shin, keduanya terpaksa terpisah.
Shin menganggap Indra tidak disiplin karena pergi tanpa seizin darinya. Esok harinya, Shin tak mencantumkan nama Indra di tim kepelatihan.
Akan tetapi, masalah berlanjut ketika Indra didapuk menjadi Direktur Teknik PSSI.
"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal (Indra Sjafri) dan saya terima saja. Namun, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin," ujar Shin Tae-yong.
"Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahanya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa."
"Kemudian Ketua Umum PSSI, purnawirawan perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu."
"Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI),” katanya.
Mendengar hal tersebut, Indra awalnya tak ingin membuat "serangan balik". Tetapi, pada Sabtu (20/6/2020), PSSI tampaknya memberi ruang kepada Indra untuk bersuara.
Indra sejatinya sudah menuruti apa kata Shin, tetapi miskomunikasi menyebabkan masalah tersebut berkepanjangan.
Komentar Indra selengkapnya: Kronologi Perseteruan Indra Sjafri Vs Shin Tae-yong
Target dan Visi Misi Kedua Pihak
Sebelum Shin terpilih menjadi pelatih timnas Indonesia, ada fase seleksi. Saingan Shin saat itu adalah Luis Milla.
Shin Tae-yong presentasi di depan Ketua Umum PSSI selama dua jam dan berani memasang target juara Piala AFF 2020. Sementara Luis Milla tidak.
Baca: Merasa Ada yang Tak Beres pada PSSI, Shin Tae-yong Singgung Perilaku Pulang Tanpa Izin Indra Sjafri
Baca: Tiga Keputusan PSSI yang Dianggap Aneh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong
Shin berkeyakinan dengan target tersebut lantaran melihat visi misi PSSI mau membantu dirinya.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, pelatih asal Korsel itu merasa visi misi PSSI berubah.
"Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan ingin memberi dukungan penuh terhadap program saya pada awal kontrak di wawancara media lokal," ujar Shin Tae-yong mengutip dari Naver Sports.
"Maka dari itu saya memilih tantangan ini karena tertarik visi dan kemampuannya."
Baca: Dikabarkan Tengah Berkonflik, Ini yang Terjadi Saat Meeting Virtual Antara Shin Tae-yong dan PSSI
"Namun, sikapnya berubah padahal di awal seperti ingin dikasih dukungan penuh," ujarnya menambahkan.
Pernyataan tersebut kemudian dibantah oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.
Indra menanggap Shin hanya mencari alasan karena tak mampu memenuhi target seperti janjinya ketika presentasi.
Indra melihat perilaku Shin semenjak pulang ke negaranya menunjukkan keadaan diri sang pelatih sudah tidak percaya diri dengan janjinya saat presentasi menjadi kandidat pelatih timnas.
"Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepakbola," tegas dia.
"Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita."
"PSSI ingin timnas senior Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta Timnas U19 berprestasi di Piala Dunia U20 2021," katanya.
Artikel Ini Sudah Tayang di Kompas.com dengan Judul "Duduk Perkara "Perang Jarak Jauh" PSSI Vs Shin Tae-yong"