Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lutfinanda Amary Septiandi sangat cinta pada sepakbola dan sempat mempunyai mimpi untuk menjadi pemain bola.
Namun ia sadar, ia terlahir bukan dengan bakat sebagai pemain bola.
Karena kecintaannya dengan sepakbola.
Lutfi sapaan akrabnya bersikeras untuk tetap ingin berkecimpung di dunia sepakbola.
Baca: Manchester United Dilarang Beri Selamat ke Liverpool yang Juara Liga Inggris Musim Ini
Baca: Serba-serbi Liverpool Juara Liga Inggris: Tercepat, Meme Terima Kasih Lampard, Sindir Gerard
Momen Piala AFF 2010 saat Indonesia bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Utama Gelora Bung Karno jadi awal mimpinya. Saat itu ia melihat ada seseorang yang lari menolong pemain yang cedera.
Ya, ia melihat sosok Matias Ibo.
Pria berdarah campuran Indonesia – Swiss itu merupakan fisioterapis pertama di Timnas Indonesia dan di dunia sepakbola Indonesia.
“Kalau cita-cita masa kecil tidak ya (jadi fisioterapis), cuma saya terkesan saat itu jadi penonton di GBK saat AFF. Waktu itu kita tuan rumah, “ cerita Lutfi dalam live instagram bersama Superball, Jumat (26/6/2020).
“Lalu saya lihat ada bule yang lari ke lapangan, saya kira itu dokter. Dia Matias Ibo . Ternyata dia seorang fisioterapis, bidang khusus yang fokus ke gerak dan fungsi tubuh pemain. Dari situ saya mulai mendalami seberapa penting fisioterapis,”sambungnya.
Setelah melihat kinerja Matias Ibo dalam menangani para pemain Timnas Indonesia, Lufti pun mulai bertekad untuk bisa menjadi profesi fisioterapis.
Dari tekadnya itu, ia terus mendalami dengan mengambil kuliah khusus fisioterapis dan hingga akhirnya apa yang ia impikan sebelumnya – berkecimpung di dunia sepakbola sekarang bisa terwujud.
“Waktu itu masih jarang (fisioterapis) belum jadi kewajiban, dari piala AFF saya berikrar sama diri saya sendiri untuk jadi fisioterapis yang kerja di sport klub dan kelak saya mau bawa negara Indonesia di GBK, Alhamdulillah semua mimpi saya itu sudah kesampaian,” ujarnya.
Seperti diketahui, Lutfinanda Amary Septiandi kini sudah menjadi fisioterapis yang namanya mulai dikenal di sepakbola Indonesia. Lufti sekarang bekerja menjadi fisioterapis PSS Sleman dan sebelumnya juga pernah menangani Borneo FC.
Hal yang paling tak terlupakan dalam kariernya, Lufti juga pernah menjadi bagian dari tim medis Timnas U-19 asuhan Fakhri Husaini di ajang Kualifikasi Piala Asia 2020.