Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, berencana menerapkan aturan ketat ketika kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bergulir.
Kompetisi sepak bola di Indonesia rencananya akan diputar kembali pada bulan Oktober 2020 mendatang.
Saat ini, PSSI bersama PT LIB terus berkoordinasi menyusun jadwal pertandingan serta regulasi yang akan diterpakan pada saat pelaksanaan kompetisi.
Penyelenggeraan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan menerapkan prosedur dan protokoler kesehatan ketat, seperti yang sudah dirumuskan PSSI sebelumnya.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan, pihaknya menganjurkan kepada seluruh elemen, termasuk pemain rutin melakukan rapid tes atau tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Tes tersebut perlu dilakukan untuk mendeteksi dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ketika berlaga di kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
"Saya kira para pemain harus rapid test atau pcr, karena tanpa itu tentu akan membahayakan. Jadi kami harus tahu kondisi semua pemain aman dan sehat, itu bisa rapid tes atau pcr," kata Akhmad Hadian Lukita kepada awak media.
Menurutnya, saat ini PSSI dan PT LIB sedang menyusun regulasi yang akan diterapkan kepada seluruh elemen di dunia sepak bola.
Termasuk menyusun jadwal pertandingan serta skema yang akan diterapkan pada saat pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
"Terkait bagaimana penerapannya nah ini yang sedang disusun, termasuk jadwal juga," sambungnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Bandung, Maret 1965 itu mengatakan, PT LIB berpedoman kepada buku yang sudah dikeluarkan PSSI.
Selain itu, PT LIB turut mempertimbangkan saran dari pihak terkait, salah satunya dari Gugus Covid-19.
"Sesuai prinsip dari gugus tugas Covid-19, ada prinsip besar protokol," ucapnya.
Di sisi lain, yang menjadi perhatiannya saat ini adalah kontak fisik yang terjadi pada saat pelaksanaan kompetisi berlangsung.
PT LIB akan meminta masukan serta berkoordinasi dengan tim Dokter PSSI perihal permasalahan tersebut.
"Tapi intinya, pada saat sepak bola mulai, ada satu hal yang paling krusial misalnya kontak fisik dan kami harus bicarakan dengan dokter PSSI, dan kami akan menjalankan semua teknis dari PSSI," tutup Ahmad Hadian Lukita.