Dan setelah itu, Luis Suarez mengungkapkan perasaannya dengan jelas.
"Itu [hasilnya] meninggalkan rasa pahit, salah satu dari kesedihan dan frustrasi karena kita telah kehilangan dua poin," kata pemain asal Uruguay itu.
Ketika dia ditanya mengapa performa Barca pada laga tandang menjadi sangat buruk.
"Terserah pelatih untuk menganalisisnya. Kami di sana untuk melakukan yang terbaik di lapangan," kata Suarez.
"Bermain tandang, kami selalu kehilangan poin-poin penting yang biasanya kami tidak kehilangan pada musim-musim lain," tambahnya.
Laporan menyatakan, masa depan Setien sebagai pelatih Barcelona menjadi tidak pasti.
Meski demikian, ada satu syarat agar Setien bisa kembali aman. Sekarang ini, hanya memenangkan trofi Liga Champions lah yang akan menyelamatkan posisinya.
Pelatih berusia 61 tahun itu baru melatih Barcelona pada bulan Januari, tetapi dua hasil imbang sejak liga dimulai kembali membuat Barca makin tertinggal dari Real Madrid dan Setien merasakan situasi yang tidak nyaman.
Setien berkata: "Kita seharusnya tidak masuk ke dalam situasi itu karena kami jauh lebih baik pada babak pertama. Kami harus masuk saat istirahat dengan skor yang lebih nyaman. Saya pikir [sepakbola tidak adil]," katanya.
“Barcelona melakukan banyak hal dengan baik. Itu pasti permainan yang lebih nyaman. Kami benar-benar tidak memiliki keyakinan untuk mengubah permainan kami menjadi gol. Kami merasa sulit. Mencetak gol terkadang merupakan masalah keberuntungan,” kata Setien.
Dalam wawancara terpisah, Xavi merasa sangat bersemangat untuk melatih Barcelona.
Dia tidak ragu bahwa cepat atau lambar, dia akan melatih Barcelona.
Sebelumnya, legenda Barca ini hampir kembali ke klub dengan menjadi pelatih pada bulan Januari lalu. Tetapi saat itu, Xavi mengaku waktunya tidak tepat.
"Harapan terbesar yang saya miliki sekarang adalah menjadi pelatih Barca dan mengembalikan Barca ke jalur kemenangan," kata Xavi melalui konferensi video. (Tribunnews/mba)