TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Eks gelandang Arsenal, Paul Merson mengatakan jika Mesut Oezil adalah pemain paling buruk di dunia karena gagal bersinar bersama The Gunners.
Gelandang asal Jerman, Mesut Oezil, memutuskan untuk pindah ke Liga Inggris dan bergabung dengan Arsenal setelah bermain apik selama tiga musim untuk Real Madrid di Liga Spanyol.
Didatangkan pada September 2013 dengan mahar 42,3 juta euro (sekitar Rp682 miliar), Mesut Oezil mengalami penurunan performa ketika membela Arsenal.
Pada musim ini, pemain berusia 31 tahun itu bahkan hanya mampu mencetak satu gol dan tiga assist dalam 23 laga yang dilakoninya.
Turunnya performa yang ditunjukkan Oezil membuat banyak pihak mengkritiknya, termasuk eks gelandang Arsenal, Paul Merson.
Merson pun berani mengatakan jika Oezil adalah pemain paling buruk di dunia karena tidak mampu beradaptasi dengan permainan The Gunners.
"Saya pikir Oezil adalah contoh utama dari seorang pemain yang harus bermain dalam tim yang mampu mendominasi pertandingan," ujar Merson seperti dilansir BolaSport.com dari Metro.
"Oezil tidak bisa bermain untuk Arsenal karena dia tidak akan mengubah gaya permainannya di usia yang menginjak kepala tiga."
"Arsenal pun tidak akan mengubah permainan mereka hanya untuk Oezil yang tidak memiliki keinginan untuk bermain bertahan dan tidak berusaha mengejar pemain lawan."
"Anda hanya akan membutuhkan Oezil jika dia bermain dalam tim yang mampu menguasai bola sebanyak 70 persen setiap minggunya."
"Kita semua tahu bagaimana Oezil akan bermain, Anda memberinya bola dan dia akan menemukan peluang untuk Anda."
"Mesut Oezil tidak tertarik bermain jika timnya tidak berhasil menguasai bola."
"Lantas, bagaimana Anda bisa memberi upah 350 ribu pound (sekitar Rp5,64 miliar) per pekan ketika kita semua tahu hal itu adalah gaya permainannya?"
"Jika Oezil tidak mendapatkan bola, dia adalah salah satu pemain paling buruk di dunia! Saya akan mengatakan hal itu dengan jelas."
"Beri saya nama pemain yang lebih buruk di dunia ketika tim mereka tidak mampu menguasai bola."
"Saya belum pernah melihat seseorang sangat tidak tertarik untuk bermain ketika timnya tidak menguasai bola, tetapi dia jelas menyakiti Anda," kata pemain terbitan akademi Arsenal itu.