Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Teuku Muhammad Ichsan kini jadi salah satu pemain tumpuan Bhayangkara FC di lini tengah yang kerap main bersama Lee Yoo joon.
Di lini tengah, Icsan punya karakter keras dan disiplin karena berperan sebagai jangkar atau gelandang bertahan.
Tak ayal, pelatih Paul Munster pun kerap memainkannya di laga-laga penting.
Baca: Kisah Karier Teuku Muhammad Ichsan: Wujudkan Keinginan Orangtua, Direkrut Bhayangkara FC
Dalam bincang santai di program superball live, Ichsan memberikan tips bagaimana menjadi pemain tengah yang baik, apalagi dirinya juga sempat memilih posisi yang kurang pas dengan karakternya.
“Jadi yang paling penting jadi pemain tengah itu harus punya karakter misalnya keras atau punya kualitas umpan bagus atau dribel bagus. Kalau sudah punya itu pertahankan salah satunya, tidak mungkin semua pemain punya itu semuanya, sangat jarang,” kata Ichsan.
Ichsan sendiri sempat memilih posisi yang tidak sesuai dengannya, menjadi striker.
Namun, jelihnya pelatih yang melihat tipikal permainannya membuat Ichan pun akhirnya dipindah sebagai pemain tengah pada saat remaja.
Tak hanya, itu pemain asal Aceh itu juga membeberkan postur tubuh juga sangat mempengaruhi pemain untuk menentukan posisi.
“Postur tubuh juga sekarang berpengaruh. Kita lihat banyak pemain asing yang punya postur bagus, pemain asia lainnya juga sama. Makanya terkadang pelatih mengubah posisi pemainnya, itu biasa terjadi,” ujarnya
Lebih lanjut, sebagai pemain tengah, Ichsan memilih Paulo Sergio sebagai pemain tengah yang sangat berkualitas yang bermain di Liga 1.
Selain teknik, pemain Bali United itu juga punya fisik prima sehingga daya jelajahnya sangat luas ketika bermain.
“Kalu pemain gelandang yang menurut ichsan di sini paling bagus itu Paulo Sergio. Dia itu pemain yang tidak kenal capek, tekniknya juga bagus. Kalau ketemu sama dia pasti lawan kewalahan,” katanya.