TRIBUNNEWS.COM - Xherdan Shaqiri mendapat kritikan pedas dari Arno Rossini yang merupakan mantan pelatih FC Sion.
Pelatih asal Swiss tersebut menyebut peran Shaqiri selama di Liverpool tidak pernah terlihat hingga timnya memastikan diri sebagai juara Liga Inggris musim ini.
Tak sampai disitu, ia juga menyoroti kontibusi Shaqiri saat masih berseragam Bayern Munchen.
Baca: Leroy Sane Resmi Pindah ke Bayern Munchen, Raheem Sterling: Terbaik Untukmu dan Tetap Tajam
Baca: Bayern Muenchen Rekrut Leroy Sane yang Bakal Hengkang Thiago Alcantara
Xherdan Shaqiri sendiri mulai tersisih dari skuad Liverpool musim ini.
Hal tersebut tidak terlepas dari cedera betis yang membekap Shaqiri sepanjang musim ini.
Shaqiri hanya tampil sebanyak 6 kali di Liga Inggris bersama Liverpool musim ini.
Penampilan terakhir Shaqiri di Liga Inggris adalah ketika menjadi pemain pengganti pada menit ke-89 saat melawan Tottenham Hotspur.
Baca: Manchester City Banjir Hujatan Karena Dianggap Asal-asalan Beri Guard of Honor Buat Liverpool
Baca: Usai Dinobatkan Juara Kemudian Dibantai Manchester City, Perasaan Pemain Liverpool Amburadul
Bahkan, pemain asal Swiss itu hanya mencetak satu gol sepanjang musim ini.
Satu-satunya gol yang dicetak Shaqiri hadir saat laga melawan Everton yang berakhir dengan skor 5-2 untuk kemenangan Liverpool.
Akan tetapi, penampilan sebanyak 6 kali yang sudah dikoleksi oleh Shaqiri membuatnya berhak mendapatkan medali juara Liga Inggris.
Otoritas Liga Inggris memberikan syarat hanya pemain yang bermain minimal sebanyak lima kali yang berhak menerima medali.
Mengetahui hal itu, mantan pelatih FC Sion asal Swiss, Arno Rossini, menyebut Shaqiri sebenarnya tidak pantas mendapatkannya.
Rossini bahkan menyebut pemain yang berposisi sebagai sayap ofensif itu bukan seorang juara.
"Xherdan bukan seorang juara," ucap Rossini seperti dilansir BolaSport.com dari Daily Mirror.
"Kami tentu tidak bisa mengatakan bahwa dia meninggalkan jejak dengan tim yang menang bersamanya," ujar Rossini menambahkan.
Rossini juga menyebut bahwa Shaqiri tidak menjadi pemain penting selama berada di Bayern Muenchen dan Liverpool.
Baca: Tanggapan Pep Guardiola setelah Manchester City Permalukan Liverpool 4-0, Singgung Masalah Bir
Shaqiri memang pernah bermain untuk Bayern Muenchen selama 3 musim.
Pemain 28 tahun itu berhasil meraih 3 gelar juara Bundesliga selama 3 musim beruntun.
Namun, bagi Rossini, Shaqiri hanya penonton yang duduk di bangku cadangan klub.
Bahkan, Rossini tak segan menyebut Shaqiri sebagai remah-remah belaka selama di Liverpool dan Bayern Muenchen.
"Dia adalah tokoh utama di Basel, namun tidak untuk di Bayern atau Liverpool," tutur Rossini.
"Katakanlah, selama bertahun-tahun, dia sering mengikuti pertandingan timnya sebagai penonton, duduk di tempat terbaik, dan jutaan orang telah dibayar untuk itu."
"Hal ini, dengan mempertimbangkan semuanya, membuat saya berpikir bahwa orang Swiss itu (Shaqiri) bukanlah yang selalu memberikan yang terbaik."
"Jika bukan sebagai pemilik, setidaknya satu peran cadangan penting, dari pilihan pertama di bangku cadangan, (dia) akan berhasil mengukir tempatnya di tim."
"Dia (Shaqiri) bukan apa-apa. Hanya remah-remah, untuk situasi yang menyedihkan," kata Rossini menambahkan.
Dengan penampilannya yang kurang apik, bukan tidak mungkin Shaqiri akan dilego oleh Juergen Klopp di akhir musim.
Namun, sampai saat ini, belum ada kabar resmi soal nasib Shaqiri di Liverpool musim depan.
Artikel ini telah tayang di Bolasport dengan judul "Tak Banyak Beri Kontribusi, Shaqiri Disebut Hanya Jadi Remah-remah di Liverpool"