Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sempat menuai pro dan kontra, PSSI akhirnya memutuskan melanjutkan Liga 1 Indonesia pada Oktober mendatang.
Untuk mensukseskan kelanjutan kompetisi, PSSI pun menyusun protokol kesehatan.
Syarif Alwi, dokter timnas pun dipercaya untuk menyusun protokol kesehatan di sepak bola. Tentunya berkolaborasi dengan kemenkes dan kemenpora.
Namun, dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, menjalankan kompetisi bak pertaruhan. Dan kesuksesan kompetisi nantinya tergantung ketaatan dan kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan.
"Tentu apa pun yang kita lakukan, tanpa kebersamaan, tanpa kedisiplinan dari yang menjalankan akan sulit berhasil," buka papi-panggilan akrab Syarif Alwi .
Tak ingin sembarangan, pihaknya pun harus menyamakan persepsi dengan dokter, atau CEO setiap klub dalam menanggapi Covid-19 ini.
Syarif menegaskan, perlu kedisiplinan tinggi dalam mengikuti standar protokol kesehatan.
"Ini ujian bersama. Vaksinnya kan belum kita jumpai, harus mengikuti standar protokol kesehatan. Seluruh yang terlibat di sepak bola serta pecinta sepak bola harus disiplin dan taat pada protokol kesehatan," tambahnya.
Syarif Alwi juga sudah mengeluarkan buku yang berisi panduan protokol kesehatan di sepak bola, baik itu untuk Liga 1, Liga 2, Liga 3 maupun SSB (sekolah sepak bola)
"Semuanya sudah ada di buku panduannya nanti. Baik jaga jarak saat latihan, di dalam bus, di lapangan, dan tidak ada tawaran di situ. Harus disiplin dilakukan," sambungnya.