Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik soal berlanjutnya Liga 1 2020 di tengah pandemi Covid-19, terus menjadi perdebatan.
Banyak kalangan, khususnya klub dan pemain, berharap kompetisi dilanjutkan dengan sejumlah persyaratan ketat.
Baca: Liga 1 2020 Dijadwalkan Lanjut Oktober, Gugus Tugas Covid-19: Sabar Saja Dulu
Baca: Persita Tangerang Bukan Menolak Liga 1 2020 Dilanjutkan, Tapi. . . .
Baca: Persipura Wanti-wanti, Jangan Sampai Liga 1 2020 Jadi Klaster Baru Covid-19
Namun, Ketua Forum Komunikasi Suporter Indonesia (FKSI), Richard Achmad menyarankan kompetisi sepak bola Liga 1 tidak dilanjutkan.
Richard menilai, ada banyak pertimbangan untuk tidak meneruskan lagi kompetisi sepak bola di Indonesia.
Satu di antara pertimbanganya yaitu masih tingginya penyebaran Covid-19 atau virus Corona pada beberapa daerah di Indonesia.
Bahkan, beberapa daerah di Indonesia masih berstatus zona merah atau bahaya penyebaran Covid-19.
Menurut Richard, Federasi Sepak bola Indonesia, PSSI seharusnya membuat turnamen pengganti dan tidak menyelenggarakan kompetisi.
Penyelenggaraan turnamen lebih relevan dan efisien karena tidak membutuhkan waktu panjang.
Hal itu berbeda dari kompetisi yang harus melanjutkan pertandingan sisa Liga 1 dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Baca: Anggap PT LIB dan PSSI Tak Bisa Jawab Keresahan, Persebaya Protes Lewat Aksi Diam
Baca: Was-was Liga 1 2020 Dilanjutkan, Pelatih Persebaya: Novak Djokovic Saja Bisa Kena Covid-19
"Kalau menurut saya harusnya Liga 1 ga usah dilanjutkan. Tapi PSSI harus bikin turnamen untuk pemanasan buat lanjut lagi liga tahun depan. Jadi kalau dengan waktu 2 atau 3 bulan ini dimanfaatkan turnamen saja," kata Richard saat live bersama TribunNetwork.
Di sisi lain, PSSI telah menetapkan kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 akan bergulir dalam waktu dekat
Kepastian tersebut turut dibarengi dengan Surat Keputusan (SK) terbaru PSSI Nomor: SKEP/053/VI/2020 perihal Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaaan Luar Biasa Tahun 2020 tertanggal 27 Juni 2020.
Bahkan, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, sudah mengeluarkan surat bernomor 244/LIB-COR/VII/2020 berisikan tentang 'Penyampaian Tindak Lanjut Surat Keputusan PSSI SKEP/053/VI/2020'.
Salah satu isi poin dari surat PT LIB menyebutkan kompetisi Liga 1 2020 akan bergulir lagi pada 1 Oktober 2020 dan berakhir bulan Februari 2021.
Sosok yang pernah menjadi Ketua Umum The Jakmania itu menilai, jika harus melanjutkan kompetisi sangat tidak tepat karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Tapi kan ini lucu jadinya, kalau kompetisi mulainya sekarang dan selesainya jadi musim depan," tambahnya.
Untuk menggantikan kompetisi, PSSI hanya perlu mempersiapkan waktu 2-3 bulan dalam penyelenggaraan.
Selain itu, PSSI perlu menetapkan satu wilayah untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan turnamen tersebut.
"Semua provinsi tidak rata perjalanan Covid ini, tinggal PSSI meyiapkan lokasi zona hijau untuk turnamen itu. Supaya konteks penontonnya dapet," ucapnya.
Pelaksanaan turnamen di lokasi zona hijau sangat memungkinkan untuk disaksikan penonton secara langsung.
"Kalau zona hijau kan bisa diukur jadi penonton juga bisa hadir ke stadion. Jadi liganya lebih baik berhenti dan PSSI menyiapkan turnamen pengganti 2-3 bulan ini lah," tutupnya.