Hal ini membuat energi Real Madrid bergelora.
Kendati harus berurusan dengan tindakan indisipliner Luka Jovic, yang melanggar aturan karantina mandiri di tanah kelahirannya di Beograd dan juga di Spanyol, skuad Madrid mengamuk setelah kompetisi kembali berlanjut.
Pasukan Zinedine Zidane memenangi 10 laga secara beruntun termasuk mencatatkan enam clean sheet setelah lockdown.
Karim Benzema menjadi monster dengan tujuh gol dari 10 pertandingan setelah LaLiga dimulai lagi.
Baca: Dua Golnya Bawa Real Madrid Juara Liga Spanyol, Karim Benzema Torehkan Rekor
Kembalinya Marco Asensio dari cedera panjang juga mengangkat moril pasukan Los Blancos, terutama ketika ia mencetak gol dari sentuhan pertamanya pada laga laga kontra Mallorca.
Zinedine Zidane sendiri kini telah memenangi 11 trofi sebagai manajer walau karier kepelatihannya baru berusia 4,5 tahun termasuk waktu istirahat 10 bulan.
Tak ada pelatih lain yang memenangi trofi lebih banyak di dunia sepak bola sejak 2016 ketimbang dirinya.
Koleksi 11 piala Zidane mengalahkan 10 trofi yang diraih manajer Manchester City, Pep Guardiola dan 8 piala Max Allegri.
Peran Zinedine Zidane pun tak terbantahkan di hadapan para pemain Madrid.
Seusai mengangkat trofi juara Liga Spanyol, Sergio Ramos langsung memuji Zidane yang menurutnya memegang peran paling penting dalam kesuksesan Real Madrid kali ini.
"Gelar juara ini adalah hasil dari kerja keras kami. Kami sangat berhak karena berhasil meraih 10 kemenangan beruntun," kata Ramos dikutip dari situs beIN Sports.
"Zidane adalah kunci dari keberhasilan ini. Dia adalah kapten kapal Real Madrid," ujar Ramos menambahkan. "Dia menaruh banyak kepercayaan kepada semua pemain dan kami merasa dilindungi. Dia adalah pelatih yang unik," ucap Ramos. (Firzie A. Idris/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah "Comeback" Zinedine Zidane, dari 12 Poin di Belakang Barcelona ke Gelar Juara Liga Spanyol", .