Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk menunjang kualitas para pemain muda Indonesia yang bakal berlaga di Piala Dunia U-20, opsi memainkan pemain di bawah 20 tahun di Liga 1 2020 sempat muncul.
Pemain muda itu diharapkan dapat jam terbang tinggi sehingga bisa menempa kualitas dan mental bertanding.
Namun, pandangan berbeda justru datang dari penyerang Bhayangkara FC, Herman Dzumafo.
Dzumafo melihat bahwa opsi tersebut cenderung memaksakan dan dilakukan secara instan.
“PSSI ada keinginan masukin pemain muda di Liga 1, tapi baiknya PSSI juga gelar Liga buat pemain muda,” kata Dzumafo saat ditemui di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (17/7/2020).
“Kalau di Liga 1, misalnya pemain itu punya kualitas bagus tapi belum tentu dengan mental mereka, padahal mental itu sangat berpengaruh sekali pada permainan seseorang. Nantinya malah tidak sesuai harapan. Mereka dibully langsung drop,” jelasnya.
Eks pemain PSPS Pekanbaru itu menyarankan kepada PSSI agar lebih mematangkan Liga usia muda yang kemudian dibarengi dengan tim senior.
Menurutnya hal itu akan meningkatkan mental para pemain muda sebelum akhirnya terjun di Liga 1.
Seperti diketahui, PSSI juga sebelumnya telah menggulirkan Elite Pro Academy U-16,U-18 dan U-20 namun karena dampak Covid-19, liga tersebut juga harus dihentikan.
“Waktu itu kan ada Liga U-21, waktu ISL. Kalau kita tim seniornya main hari Sabtu, tim U-21 nya main di hari jumat. Jadi harus seperti itu, biar mereka juga dapat euforianya, biar nyambung ketika masuk senior. Mental mereka juga teruji,” pungkasnya.