News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Liga 1 Bergulir Awal Oktober, APPI Wanti-wanti PT LIB Lebih Jeli Lihat Masalah Klub

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

General Manager APPI, Ponaryo Astaman saat diwawancarai setelah menghadiri acara penyerahan surat rekomendasi penyelenggaraan Liga 1 2020 dari BOPI ke PT LIB di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Liga 1 2020 direncanakan bergulir kembali pada awal Oktober mendatang.

Namun, sebulan lebih jelang bergulirnya laga tersebut mulai muncul masalah baru yang terjadi di klub Liga 1.

Klub PSS Sleman dikabarkan belum membayar gaji pemainnya pada bulan Mei dan Juni. 

Padahal gaji tersebut sudah mengikuti arahan SK PSSI sebelumnya yang boleh memangkas hingga 75%.

Menanggapi permasalahan tersebut, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) melalui GM Ponaryo Astaman meminta operator Liga, PT LIB mulai memikirkan kendala-kendala apa saja yang akan terjadi jika Liga 1 kembali digulirkan di tengah pandemi Covid-19.

Sehingga masalah tertunggaknya gaji pemain atau klub yang kesulitan finansial tak kembali terjadi.

“LIB juga effort-nya harus luar biasa karena kesulitan yang dihadapi klub ini bisa jadi ada rentetan di kemudian hari kalau memang dari awal itu belum bisa settle,” Kata Ponaryo saat dihubungi wartawan, Senin (20/7/2020).

“Kalau ditanya mencukupi pasti tidak ada yang cukup, karena kan sudah setop berapa bulan, Cuma solusi dari LIB dengan keadaan seperti ini itu apa,”

“Dengan melanjutkan kompetisi ini apa yang akan didapat oleh klub, apa yang didapat oleh pemain. Jangan tanpa planning. Ini kesempatan untuk klub dan pemain untuk bisa bertanya lebih detail kepada LIB,” jelasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya klub-klub Liga 1 juga meminta adanya kenaikan anggaran subsidi dari PT LIB.

Semula mereka mendapatkan sekitar Rp 500 juta lebih per bulan kemudian mereka mengajukan anggaran bisa dinaikan hingga Rp 1,5 miliar.

Naiknya subsidi untuk menutupi operasional klub lantaran dalam situasi seperti ini pihak sponsor yang jadi sumber pendapatan utama klub-klub banyak yang menaham untuk mengeluarkan dana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini