Laporan Wartawan TribunJatim.com, Khairul Amin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - PT Liga Indonesia Baru (LIB), sudah memutuskan kompetisi Liga 1 musim ini akan dilanjutkan kembali 1 Oktober 2020 mendatang lewat surat bernomor 244/LIB-COR/VII/2020.
Namun, hingga saat ini PT LIB belum mengatur detail regulasi yang akan diberlakukan, termasuk soal pemain asing.
Virtual meeting yang dilakukan LIB dengan perwakilan klub Liga 1 pada 17 Juli kemarin-pun tak memuat soal aturan detail pemain asing.
Sebab, mayoritas pemain asing klub Liga 1 saat ini pulang ke negaranya masing-masing sejak kompetisi Liga 1 dihentikan akhir bulan Maret lalu akibat Pandemi Covid-19.
Baca: Jeda Kompetisi, Gelandang Muda Persebaya Ini Punya Aktifitas Baru, Ikuti Tren Kekinian
Baca: Berita Persebaya - Bonek se-Indonesia Tergabung dalam Satu Aksi dan Pujian dari Bima Sakti
Dengan kondisi seperti saat ini dimana hampir semua negara menghadapi pandemi, Presiden Klub Persebaya, Azrul Ananda, khawatir pemain asing Persebaya terkendala izin untuk kembali ke Indonesia.
Musim ini Persebaya memiliki empat pemain asing, Makan Konate (Mali) David da Silva (Brasil), Aryn Williams (Australia), dan Mahmoud Eid (Swedia/Palestina).
Dari empat pemain asing Persebaya tersebut, hanya Makan Konate yang masih berada di Indonesia.
"Pemain saya misalnya ada yang di Brasil, sementara situasi di Brasil kami tahu juga sangat berat. Apakah dia bisa ke sini?," kata Azrul Ananda saat diwawancara TribunJatim.com, Senin (20/7/2020).
"Jangan-jangan nanti (pandemi belum selesai) ada aturan orang dari Brasil tidak boleh ke sini (Indonesia)," tambah Azrul.
Baca: Persija dan Bali United Satu Stadion Home, Persebaya dan Persita Belum Tentukan Pilihan
Pun demikian dengan salah satu pemainnya asal Australia, Aryn Williams.
"Kami juga ada pemain dari Australia yang sangat disiplin dan ketat dalam menyikapi Covid-19 ini, jangan-jangan pemain kami itu tidak bisa ke Indonesia," tegas Azrul.
Ke khawatiran Azrul bukan tanpa alasan.
Sebab, sejak kompetisi dihentikan akhir bulan Maret lalu, pemerintah Australia meminta langsung pada Persebaya untuk memulangkan warga negaranya tersebut, demi keamanan.
"Kemarin saja pihak pemerintah Australia yang menghubungi kami agar pemainnya dibolehkan pulang lebih cepat demi keamanan," tuturnya.
"Jadi terlalu banyak faktor-faktor yang mengancam kalau nanti (kompetisi) jalan, banyak kemungkinan harus ada gangguan-gangguan, itu yang dikhawatirkan," pungkas Azrul.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Soal Lanjutan Kompetisi, Presiden Klub Persebaya Cemas Pemain Asingnya Tak Bisa Kembali Ke Indonesia