Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM,TANGERANG - Tiga pertandingan sudah dilakoni oleh Persita Tangerang di Liga 1 Indonesia. Melawan Bali United, PSM Makassar dan Persikabo 1973.
Dari tiga lawan tersebut, Persita menahan imbang Bali United dan PSM Makassar dan hanya takluk dari Prrsikabo 1973.
Sebagai tim promosi, raihan dua poin di tiga pertandingan terbilang memuaskan karena lawan yang dihadapi oleh Pendekar Cisadane adalah tim papan atas.
Namun, bicara tentang gaya bermain Persita. Penampilan di tiga pertandingan tersebut masih awal, dan tahap menuju permainan yang punya ciri khas sendiri.
Widodo Cahyono Putro, pelatih Persita mengatakan sejak pembentukan tim di awal musim, ia sudah merencanakan kombinasi gaya sepak bola dari benua Asia, Eropa dan Amerika Latin.
Pemain yang direkrut olehnya pun mewakili tiga benua tersebut. Hal ini membuat skuad Persita saling menutupi baik dari segi teknik, fisik dan kecepatan.
Laga melawan Persikabo 1973 pun menjadi laga evaluasi Widodo untuk membentuk gaya permainan timnya yang punya karakter tersendiri.
"Memang laga melawan Persikabo 1973 kami kurang sabar. Walau menguasai jalannya pertandingan, tapi pemain kurang sabar dalam memanfaatkan peluang. Kurang sabar itu pula yang membuat kami lengah di serangan balik. Itu yang kami evaluasi sehingga pertandingan berikutnya gaya bermain Persita bisa terbentuk," ucap Widodo dalam Persita Talks yang dibawakan Yetta Angelina selaku media officer Persita beberapa waktu lalu.
Hanya saja, skema yang telah disusun oleh Widodo harus tertunda akibat pandemi Covid-19 yang membuat kompetisi ditunda sejak 16 Maret lalu dan akan dilanjutkan di Oktober.
Fans Persita pun terpaksa bersabar menunggu gaya permainan Persita yang direncanakan oleh Widodo Cahyono Putro.