Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan pelatih Timnas Indonesia putri di Asian Games 2018, Satia Bagdja meninggal dunia Senin (3/8/2020) malam karena sakit.
Pemegang lisensi A AFC ini berpulang setelah di rawat beberapa hari di RS. Hermina, Bekasi, meninggalkan seorang istri dan dua orang putra.
Saat ini, jenazah almarhum masih berada di ruang jenazah RS. Hermina dan akan dimakamkan di TPU.Cipenjo, Kecamatan Cielungsi, Bogor, Jawa Barat.
Dari pantauan di lapangan, saat ini kerabat almarhum maupun mantan anak didik almarhum dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mulai berdatangan untuk melakukan penghormatan terakhir.
Sebelum dimakamkan, rekan-rekan almarhum terlebih dahulu menggelar salat di halaman parkiran di luar ruangan jenazah yang dipimpin oleh salah satu ustaz. Tampak posisi peti jenazah berada persis di balik pintu ruang jenazah yang tertutup kaca.
Ada pun Jenazah Satia akan dimakamkan sesuai dengan prosedur Covid-19.
Bayu misalnya, salah satu mantan anak didik sekaligus rekan almarhum di ikatan alumni sepak bola UNJ mengatakan sangat kehilangan akan kepergian almarhum.
"Sosok beliau ibarat seorang bapak, beliau tegas dan serius jika memang waktunya serius dan sebaliknya. Kalau lagi bercanda, beliau seperti teman sendiri. Beliau juga baik, dan hampir setiap lebaran di tahun yang lalu kami berkumpul," ucap Bayu kepada Warta Kota, Selasa (4/8/2020).
Selain itu, Wiradi Putra, keponakan almarhum mengatakan sosok Satia dikenal sebagai sosok yang ramah dan bijaksana di dalam keluarga.
"Kalau di rumah sangat ramah ya. Pintar menempatkan diri juga, mungkin sebagai dosen beliau tegas, tapi kalau di luar beliau sangat ramah," ucapnya.