TRIBUNNEWS.COM - AC Milan harus menanggung getah yang dibuat oleh Ante Rebic kala masih berseragam Eintracht Frankfurt.
Otoritas tertinggi sepak bola Eropa (UEFA) menghukum Ante Rebic lantaran tindakan tak terpujinya sewaktu masih membela Eintracht Frankfurt.
Pemain yang berposisi sebagai striker maupun winger itu pada awalnya di dijatuhi sanski larangan bermain di lima pertandingan oleh UEFA.
Baca: Statistik AC Milan di Liga Italia Musim Ini: Peran Vital Ibrahimovic, Donnarumma & Theo Hernandez
Baca: Batal jadi Pelatih AC Milan, Ralf Rangnick Legowo
Namun sanksi lima laga tersebut mendapatkan pengangguhan menjadi tiga laga setelah melakukan banding.
Rebic dihukum karena dianggap bermain kasar dan telah mengejek ofisial pertandingan. Peristiwa itu terjadi saat Frankfurt meladeni Strasbourg di Liga Europa Agustus lalu.
Rebic kala itu menekel keras kiper Strasbourg, Matz Sels. Tekel Rebic langsung berbuah kartu merah.
Lantas mengapa AC Milan juga mendapatkan getah dari tindakan Ante Rebic?
Seperti yang diketahui, Rossoneri memang berkeinginan untuk mempermanenkan kompatriot dari Luka Modric tersebut
Dan apesnya, sanksi yang diterima oleh Rebic kala itu juga berlaku bagi sang pemain di musim depan.
Tepatnya kala AC Milan akan berlaga di kompetisi Liga Eropa.
Dilansir dari laman Football Italia, kondisi tersebut memastikan Ante Rebic tak akan ambil bagian saat Rossoneri akan melakoni laga kualifikasi Liga Eropa musim depan.
Tentu absennnya pemain Timnas Kroasia itu menjadi kerugian tersendiri bagi Rossoneri.
Mengingat pemain yang diposisikan sebagai winger oleh Stefano Pioli itu menjadi satu di antara pilarnya.
Musim ini Rebic menorehkan catatan gemilang.
Yakni mencetak 11 gol sekalipun tanpa melalui eksekusi pinalti, alias melalui situasi open play.
AC Milan memastikan satu tiket Liga Eropa melalui jalur kualifikasi setelah menutup musim di urutan keenam.
Baca: Bek Kanan Lyon, Pierre Kalulu Resmi Berseragam AC Milan, Dikontrak hingga 2025
Baca: Lahirnya Regista Baru AC Milan Bernama Ismael Bennacer: Berlian yang Terbuang dari Arsenal
Zlatan Ibrahimovic dkk mampu mengemas 66 poin dari 38 pertandingan yang telah dilakoni.
Keberhasilan AC Milan mampu menyegel tiket Liga Eropa ialah konsistensi yang ia t8unjukkan.
Ante Rebic dkk mampu mengemas 12 pertandingan terakhir mereka di Liga Italia tanpa tersenutuh kekalahan.
Rinciannya, Rossoneri membukukan sembilan kemenangan dan tiga hasil imbang.
Berikut data dan statistik permainan AC Milan sepanjang musim 2019/2020. Dirangkum Tribunnews.com dari laman resmi klub.
1. AC Milan mampu mencetak 63 sepanjang musim ini di Liga Italia.
Torehan tersebut menjadi yang tertinggi, terhitung semenjak AC Milan mengarungi Liga musim 2012/2013.
2. AC Milan mampu menorehkan 45 poin dari 21 pertandingan di Liga Italia pada periode tahun 2020.
Torehan tersebut menjadi yang terbanyak kedua.
Rossoneri hanya kalah torehan dengan talanta yang mampu mengemas 47 gol sepanjang tahun 2020.
3. Peran Vital Zlatan Ibrahimovic bagi permainan AC Milan sangatlah terasa.
Presentase gol AC Milan meningkat jika pemain asal Swedia itu ikut ambil bagian dalam pertandingan.
Dalam rataan, jika Ibra bermain maka kemenangan AC Milan terhitung mencapai 2,1 gol per laga.
Sebalinya, jika ing Zlatan tak ambil bagian dalam pertandingan AC Milan, maka rasio gol mereka menurunan menjadi 1,4.
4. Apiknya permainan AC Milan tak lepas kinerja maksimal yang dipertontonkan oleh Gianluigi Donnarumma.
Penjaga gawang muda milik Rossoneri itu menjadi kiper paling banyak yang melakukan safety.
Torehannya bahkan menjadi yang teratas dibandingkan kiper yang berkompetisi di lima liga top Eropa.
5. Penampilan Theo Hernandez di posisi fullback kiri AC Milan tak bisa dipungkiri,
Ia menjadi pemain yang paling banyak dalam melakukan dribel di Liga Italia.
Ia sukses menorehkan 57 kali dribel.
Mantan pemain Real Madrid itu juga berhasil menjadi pemain terbaik versi Opta.
6. Rasio poin kandang dan tandang yang dimiliki oleh AC Milan musim ini seimbang.
Rinciannya, Rossoneri mampu mengemas 33 poin kandang dan 33 poin tandang.
7. Presentasi penguasaan bola anak asuh Stefano Pioli terbilang apik.
Secara keseluurhan, Rossoneri mampu mengemas ball possession kisaran angka 55,3 persen.
8. AC Milan dapat dikategorikan sebagai kesebelasan yang paling banyak mengandalkan pemain muda.
Secara rata-rata, Stefano Pioli mengandalkan pemain di usia 25 tahun 97 hari.
9. Moncernya permainan AC Milan selaras dengan pa yang ditunjukkan oleh Hakn Calhanoglu.
Pemain Timnas Turki itu mampu mengemas sembilan gol dan sembilan assist di Liga Italia musim ini.
Torehan sembilan umpan berbuah manis membuatnya menjadi pemain keempat dengan assist terbanyak.
10. Gianluigi Donnarumma di musim ini mampu mengemas 101 penyelematan.
Ia sukses mengamankan 704 persen shot on target yang mengarah ke gawangnya
(Tribunnews.com/Giri)