Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bidang Multimedia Juventus Club Indonesia (JCI) menganggap pemecatan Maurizio Sarri tidak mengagetkan.
Berkaca dari performa Juventus sepanjang musim, Sarri yang dikenal dengan filosofi Sarriball nyatanya tak berjalan mulus meskipun berhasil mempersembahkan scudetto di akhir musim.
Namun, bidang multimedia JCI turut mencoba mengkaji pemecatan Sarri.
"Jika memang penunjukan Sarri sebagai proyek jangka panjang, tentu keputusan ini menunjukkan sikap “tidak sabaran” dari manajamen klub," ujar Budi mewakili tanggapan divisi multimedia JCI, Minggu (9/8/2020).
Pihaknya turut melihat masukan beberapa pengamat sepak bola yang dalam berbagai kesempatan, selalu menyebut penerapan Sarriball-nya Sarri di Juventus tidak segampang membalik telapak tangan, terlebih 5 tahun filosofi Allegri sudah kadung melekat.
Selain itu, mereka turut mencermati keputusan juventus. Jika hanya pengalaman sebagai acuan, tentu sosok Pirlo tidak cukup memenuhi syarat. Barang kali ini yang jadi keraguan fans untuk Pirlo. Karena kesuksesannya sebagai pemain tidak menjamin.
"Tetapi, manajemen disini seperti menaruh kepercayaan penuh kepada Pirlo. Ntah itu murni sebuah keyakinan atau karena terdesak oleh waktu yang hanya sebulan (kick off liga 19 Setember), sehingga ini keputusan yang dianggap panik, hanya manajemen yang tahu," tambahnya.
Tak hanya itu, pihaknya turut yakin Pirlo sadar akan tantangan yang ada di pundaknya, dimana sebelumnya dia hanya akan memimpin tim selevel junior (Juventus U-23), sekarang tanggung jawabnya lebih besar dengan 3 kompetisi besar.
"Pekerjaan rumah terdekat Pirlo bagaimana dia bisa menyatukan filosofi permainan yang akan diusung bersama pemain-pemainnya, dan juga kesatuan visi dengan manajemen terkait kebutuhan tim, siapa pemain yang diinginkan maupun pemain yang ingin didepak" tambahnya.
Namun, sebagai fans, JCI mengatakan akan selalu mendukung dan mengharapkan setiap pelatih, siapapun itu bisa membawa kejayaan untuk Juventus.
"Tetapi soal Pirlo, layak atau tidaknya dia sebagai pelatih utama, itu nanti. Dia (Pirlo) perlu pembuktian diakhir kompetisi, bukan saat kompetisi belum mulai," sambungnya.