Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelandang Persiba Balikpapan, Septinus Alua mengungkapkan awal mula cerita bisa melekatnya nama Hanoman dalam dirinya.
Sejatinya, nama Hanoman itu muncul karena kesalahan dari pencetak jersey tim yang digunakannya pada saat bersama Perseru Serui tahun 2016.
Saat itu, Septinus Alua memang ingin menggunakan nama Hanoma, tanpa huruf N di jersey yang digunakan bersama Perseru Serui.
Nama Hanoma sendiri merupakan pemberian dari para leluhurnya di kampung halaman di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Untuk menghormati para leluhurnya, nama tersebut akhirnya digunakan di tim yang pertama kali dibelanya di kompetisi kasta teratas di Indonesia.
Namun pada saat produksi jersey Perseru sebelum tampil di Liga Indonesia, nama yang diajukan Alua berubah menjadi Hanoman.
"Sebenarnya tidak ada huruf N diakhirnya, cuma Hanoma saja. Nama Hanoma itu sebenarnya pemberian dari tua-tua adat saya di kampung," kata Septinus Alua saat live bersama Superball, Rabu (12/8/2020).
"Dulu itu saya masih di Perseru tahun 2016, saya pikir pakai nama apa dan saya mau pakai nama pemberian dari orang tua. Waktu saya usulkan mau pakai Hanoma saja di Perseru, tapi pada saat dipercetakan jersey, mungkin ditambah n belakangnya jadi Hanoman," tambahnya.
Seperti diketahui, Hanoman merupakan nama seorang tokoh pewayangan di tanah Jawa, berupa seekor kera putih yang sakti mandraguna.
Masyarakat di Indonesia memang sudah sangat familiar dengan nama dan istilah dari Hanoman.
"Tidak tahu mungkin orang yang nyetaknya itu pikirnya yang terkenal itu Hanoman, kita tahu semua, karena orang berpikir Hanoman jadi ditambah N. Tapi ya sudah jadilah nama Hanoman di punggung," ujar Alua.
Alua mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut dan memilih menerimanya dengan lapang dada.
Hingga akhirnya, nama tersebut terus melekat dan digunakannya di punggung bersama Perseru Serui selama satu musim penuh.
"Sebelumnya saya tahu maksudnya Hanoman itu apa. Saya juga rencana mau copot huruf N dibelakang itu. Tapi setelah beberapa waktu, biar aja sudah tinggal saja tidak apa-apa," kata Alua.
Nama Hanoman menjadi keberuntungan bagi Septinus Alua saat menjalani karier sepak bola di Indonesia.
Sebab, dengan penggunaan nama tersebut publik sepak bola di Indonesia semakin mengenalnya.
Tak hanya itu, nama tersebut sudah identik dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Septinus Alua.
"Nama itu juga yang membawa keberuntungan buat saya. Pas semenjak pakai nama itu, semakin terkenal lah saya di sepak bola," tutup mantan pemain Persija Jakarta tersebut.