Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fakhri Husaini merupakan salah satu pemain Timnas Indonesia asuhan Henk Wullems di SEA Games 1997.
Bahkan, dirinya kala itu dipercaya sebagai kapten oleh pelatih asal Belanda tersebut.
Dalam perbincangan dengan Tribunnews melalui sambungan telepon, Fakhri turut mengenang jasa Henk Wullems di SEA Games 1997.
Salah satu cara melatih Henk yang tak pernah dilupakan Fakhri yakni tak membeda-bedakan pemain muda dan pemain senior, hingga kedekatannya dengan para pemain.
Seperti diketahui, Henk Wullems telah menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (15/8/2020) di Belanda pada usia usianya yang ke-85 tahun.
“Cocah Henk sebelum pegang timnas itu sudah pegang klub Bandung raya, waktu itu klub bagus juga, habis itu menangani Timnas untuk SEA Games 97,” ceritanya, Rabu (19/8/2020).
“Waktu seleksi pertama itu banyak dipanggil Coach Henk, sampai akhirnya terbentuknya tim. Coach Henk juga waktu itu percaya sama pemain-pemain muda seperti Bejo (Sugiantoro), Kurniawan, Uston (Nawawi), Bima (Sakti) juga. artinya memang pendekatannya bagus juga, disiplin, kemudian latihannya banyak langsung ke taktik. Latihan fisiknya juga berat,” sambungnya.
Fakhri sangat mengapresiasi cara Henk Wullems yang berani memilih pemain muda di Timnas Indonesia senior.
Berkat kepiawaiannya meracik tim, Timnas Indonesia tampil digdaya di ajang tersebut dengan total mengemas 13 gol.
Hanya saja, nasib untuk merengkuh juara SEA Games kandas setelah takluk dari Thailand di babak final. Setelah bermain imbang 1-1, Garuda kalah dari Gajah Putih di adu penalti, 4-2.
“Kalau dari coach Henk sendiri lebih banyak pendekatan ke masing-masing pemain, kemudian juga memperlakukan pemain itu sama, tak membeda-bedakan pemain muda dan senior,”
“Dan yang penting keberanian coach Henk untuk memanggil pemain-pemain muda. Itu perlu kita apresiasi, kemudian keterangannya juga di setiap menghadapi situasi krisis seperti SEA Games 97,” pungkasnya.