TRIBUNNEWS.COM - Mantan Pelatih Timnas Indonesia U19, Fakhri Husaini ikut menyoroti dan memberikan komentar terkait gaya makan sembarangan para pemain sepakbola.
Fakhri Husaini yang juga pernah berseragam Timnas Indonesia mengingatkan agar para pemain mulai sekarang lebih disiplin.
Disiplin dalam artian semua hal ini ialah menjaga pola makan, termasuk kualitas makanan mereka konsumsi.
Baca: Fakhri Husaini: Kami Alami Saat di Timnas, Pantang Makan Gorengan
Baca: Fakhri Husaini: Naturalisasi Pemain Merusak Harapan dari Para Pemain Muda di Indonesia
Nama-nama pemain timnas seperti Hansamu Yama Pranata, Nurhidayat Haji Haris, hingga Rezaldi Hehanusa sempat menjadi sorotan warganet.
Mereka "diserang" oleh warganet karena unggahannya di akun media sosial terkait pola makan.
Bahkan, para pemain timnas Indonesia seusai mengikuti TC di Jakarta juga terciduk mengkonsumsi makanan serupa.
Mereka adalah Yakob Sayuri, Muhammad Riyandi, Fachrudin Aryanto, dan Kushedya Hari Yudo.
Sontak saja, tak sedikit warganet yang memberikan respons pedas terhadap tingkah para pemain di atas.
Mantan pelatih Timnas U19, Fakhri Husaini menyebut budaya kurang disiplin dalam hal gizi masih menjadi pekerjaan rumah bagi setiap pelaku sepak bola Tanah Air, termasuk pemain.
Menurutnya, sebagian pemain terbiasa menilai makanan dari rasa, bukan dari manfaatnya untuk tubuh.
"Tentu ini masalah budaya bahwa sebagian besar pemain sepakbola Indonesia mulai dari saya main di Timnas masalah yang cukup serius menjadi perhatian terutama bagi pelatih asing," kata Fakhri Husaini dikutip Warta Kota.
"Apa yang dilakukan Shin Tae-yong ini juga sama dengan dilakukan pelatih asing. Makan gorengan pantang kami juga alami."
"Karena masalah budaya, cara berpikir pemain bukan manfaat yang mereka makan ke tubuh, tapi rasanya, selera," imbuh Fakhri.
Pelatih asal Aceh itu berharap para pemain mulai membiasakan disiplin pada diri sendiri terutama menyangkut pola makanan.
Pasalnya, pola makan sehat akan sangat berpengaruh pada penampilan mereka di atas lapangan
"Pemain harus punya kesadaran bahwa apa yang mereka makan itu akan menentukan usia produktif mereka. Masa depan kelangsungan karier," kata Fakhri.
"Riset membandingkan ada tidak korelasi prestasi sepak bola dengan pola makan pemain. Makan gorengan daya tahan bermain 2x45 gimana dengan yang tidak makan. Ini bisa jadi tolok ukur."
"Tapi memang ketika banyak lemak, santan masuk tidak cuma atlet juga akan masalah," tandas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan Fakhri Husaini soal Menu Makanan Kurang Pas bagi Pesepak Bola",