Yang merupakan pertanda buruk bagi Barcelona jika ditinggal Lionel Messi adalah pengalaman pahit Bulls usai Michael Jordan hengkang.
Tim yang bermarkas di United Center itu belum pernah memenangkan satu gelar pun sejak Michale Jordan pergi pada 1998.
Lebih jauh lagi, keluarnya Michael Jordan memicu revolusi besar tim, dengan pelatih Phil Jackson dan pemain ikonik seperti Scottie Pippen dan Dennis Rodman yang juga memilih hengkang.
Kondisi serupa bisa terjadi di Camp Nou saat pelatih Ronald Koeman mencoba menyingkirkan pemain senior seperti Luis Suarez pada musim panas ini.
Baca Juga: Setelah Beri Messi Syarat Gila, Barcelona Ajukan Perpanjangan Kontrak
Menariknya lagi, Barcelona juga memiliki kesamaan lain dengan Bulls dalam kasusnya kali ini, yakni masalah keuangan klub.
Tahun ini, klub asal Catalan itu menghadapi beban keuangan setelah Liga Spanyol ditunda tiga bulan akibat pandemi Covid-19.
Bulls juga pernah mengalami kondisi serupa saat pertandingan NBA lockout atau dibatalkan pada musim 1998 hingga 1999.
Baca Juga: Kabar Buruk untuk Liverpool Jelang Laga Perdana Liga Inggris 2020-2021
Untuk level pemasaran, Jordan telah meninggalkan rekor abadi, di mana dia menjadi pemain dengan penjualan kaus terbanyak untuk Bulls.
Adapun Messi, Barcelona bisa kehilangan banyak waktu dan nilai pemasarannya jika mengizinkan sang megabintang meninggalkan klub.
Kepergian Messi memang tidak akan mengakhiri masa depan Barcelona, yang merupakan klub yang sangat sukses sebelum ia tiba.
Namun, sulit membayangkan Blaugrana tanpa pemain yang menguntungkan karena mereka semakin hari terus menghadapi ketidakpastian masa depan.