Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski tak punya basis suporter seperti klub-klub Liga 1 lainnya, Bhayangkara FC ternyata punya penggemar sejati yang didominasi dari keluarga polisi.
Tapi terbaru, Direktur Business and Marketing Bhayangkara FC, Ali Reza mengatakan mulai banyak dari non Polisi yang minat jersey Bhayangkara FC.
Tahun ini pun dikatakannya, permintaan jersey Bhayangkara FC meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, karena adanya pandemi Covid-19 membuat ketersedian barang jadi terbatas.
Dan musim ini, Bhayangkara FC berencana untuk membuat toko offline lantaran sejauh ini masih mengandalkan penjualan melalui online saja.
“Seharunya musim ini kami buat toko offlinenya di dekat stadion karena kan kami lihat marketnya juga bagus. Kan PTIK itu kampus, anak-anak kampus suka belanja, apalagi kalau mereka mau pulang ke daerah masing-masing jadi bisa beli dulu,” kata Ali Reza saat dihubungi Tribunnews, Rabu (2/9/2020).
Akan tetapi, rencana tersebut terkendala karena pandemi Covid-19 sehingga persedian barang pun minim. Setelah kondisi kembali normal, Bhayangkara FC segera mewujudkan rencananya tersebut.
“Memang ya karena kondisi seperti ini program kami terutama di departemen bisnis dan media agak terhambat,” ujarnya.
Sementara itu, untuk jersey Bhayangkara FC Ali Reza menjelaskan dijual dengan harga yang cukup terjangkau lantaran menggandeng apparel lokal.
Saat ini pembelian masih melalui online di instagram resmi Bhayangkara FC atau website Bhayangkara FC.
“Karena kami menggandeng brand lokal jadi tidak terlalu mahal. Ratenya 300-400 ribuan, Paling mahal itu sekitar 400 ribu, itu sudah jersey pemain, player issue. Tapi tergantung pemesanan mau pakai nameset atau tidak,” pungkasnya.