TRIBUNNEWS.COM - Persiraja Banda Aceh mempertanyakan terkait kebijakan jendela transfer Liga 1 yang dibuka secara tiba-tiba.
Jendela transfer Liga 1 dibuka pada kurun waktu 21 September - 18 Oktober 2020.
Permohonan jendela transfer Liga 1 yang diajukan PSSI pun sudah mendapatkan restu dari FIFA.
Seharusnya jika sesuai jadwal FIFA, jendela transfer baru dibuka pada Desember mendatang.
Baca: Persebaya Sependapat dengan Persib Tolak Dibukanya Bursa Transfer Liga 1 2020
Dibukanya jendela transfer secara dadakan menimbulkan berbagai respon dari klub Liga 1, termasuk Persiraja Banda Aceh.
Dilansir BolaSport.com, Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani mengatakan, keputusan tersebut tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam club meeting pada bulan Agustus.
"Kami tidak ada di posisi katakanlah mendukung atau menolak," kata Rahmat Djailani.
"Tapi ini kan di luar kesepakatan, ketika klub meeting bulan Agustus lalu itu sudah disampaikan tidak mungkin membuka transfer window," sambung Rahmat Djailani.
Dengan dibukanya jendela transfer membuat angin segar bagi klub Liga 1 yang kehilangan pemain asing mereka.
Baca Juga: James Rodriguez Disebut Seperti Habis Reinkarnasi Sejak Gabung Everton
Rahmat Djailani pun mempertanyakan dengan dibukanya bursa transfer secara dadakan.
Menurut Rahmat, kebijakan tersebut rasanya tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
"Transfer window sesuai yaitu jadwal Desember. Kok tiba-tiba dibuka, pertanyaan ada apa ini," ujar Rahmat.
"Karena pas kemarin klub meeting sepakat tidak dibuka kok tiba-tiba dibuka. Nah Persiraja hanya mempertanyakan itu saja, kami tidak ada diposisi menolak atau menerima."
Baca Juga: RC213V Dinilai Sulit, Marc Marquez Merasa Strategi Honda Sempurna
"Jadi kayaknya seperti tidak konsisten membuat aturan," tegas Rahmat kepada BolaSport.com via sambung telepon, Kamis (24/9/2020).
Persiraja Banda Aceh termasuk klub yang berhasil mempertahankan empat pemain asing mereka.
Empat pemain tersebut adalah Adam Mitter, Vanderlei Francisco, Bruno Dybal, Samir Ayass.