Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas U-19 Indonesia sedang menjalani rangkaian pemusatan latihan atau training camp (TC) di Kroasia.
Tim yang dipimpin secara langsung oleh Shin Tae-yong itu sudah berada di Kroasia selama kurang lebih satu bulan terakhir.
Selama di Kroasia, para pemain Timnas U-19 Indonesia mendapatakan materi latihan dengan intensitas tinggi.
Baca: Shin Tae-yong Dianggap Terapkan Simple Football Ketimbang Luis Milla di Timnas Indonesia
Shin Tae-yong ingin meningkatkan kualitas permainan Timnas U-19 Indonesia dengan membenahi kondisi fisik para pemainnya terlebih dahulu.
Selain menjalani latihan, para pemain Timnas U-19 Indonesia turut mengikuti sebuah turnamen persahabatan dan menjalani pertandingan uji coba dengan beberapa tim dan negara.
Tercatat, pasukan Garuda Muda sudah menjalani sebanyak enam pertandingan uji coba dengan lima negara berbeda.
Baca: Timnas U-19 Ditekuk Bosnia: Shin Tae-yong Lihat Ada yang Beda, Kiper Persib Beri Pengakuan Ini
Timnas U-19 Indonesia sudah menantang Bulgaria (1-3), Kroasia (1-7), Arab Saudi (3-3), dua kali melawan Qatar (2-1 dan 1-1), dan terakhir melawan Bosnia-Herzegovina (0-1).
Dari enam pertandingan yang sudah dijalankan Timnas U-19 Indonesia, mereka hanya berhasil meraih sekali kemenangan, dua kali hasil imbang, dan tiga kali menelan kekalahan.
Skuat Garuda Muda masih akan menantang tim kuat Dinamo Zagreb dan menjadikan pertandingan uji coba terakhir sebelum meninggalkan Kroasia.
Pertarungan kedua tim tersebut akan berlangsung pada 28 September 2020 mendatang.
Baca: Superketat, Takaran Porsi Makanan Pemain Timnas U-19 Indonesia Pun Dicek Langsung Shin Tae-yong
Hasil buruk yang didapat Timnas U-19 Indonesia mendapatkan banyak sorotan dari publik sepak bola di Indonesia.
Banyak pihak yang tidak puas dengan performa dan penampilan yang ditampilkan tim asuhan Shin Tae-yong tersebut di Kroasia.
Menyikapi hal tersebut, pengamat sekaligus komentator sepak bola Indonesia, Vennard Hutabarat menilai perjalanan Shin Tae-yong belum apa-apa dan masih panjang.
Baca: Mantan Bek Persija: Komposisi Skuat Timnas Indonesia Sekarang Banyak yang Tak Awet
Shin Tae-yong masih dalam proses persiapan dan meraba-raba pemain yang cocok dengan taktik serta strategi yang digunakannya di Timnas U-19 Indonesia.
Vennard melihat, komposisi pemain yang dibawa Shin Tae-yong ke pemusatan latihan (TC) di Kroasia masih bisa berubah.
Saat ini, 28 pemain yang dibawa Shin Tae-yong ke Kroasia masih berpeluang berubah karena beberapa pemain terbaik belum dipanggil ke Timnas U-19 Indonesia.
Nama penyerang Amiruddin Bagus Kahfi dan Rendy Juliansyah masih belum dilihat aksinya oleh Shin Tae-yong.
Selain itu, PSSI dan tim pelatih masih mengincar pemain keturunan untuk dimasukan ke dalam Timnas U-19 Indonesia.
"Kalau dilihat dari skema permainan memang masih belum ada konsep permainan secara tim yang diberikan Shin Tae-yong. Dia masih ngeraba-raba pemain juga belum terlalu fix, masih banyak pemain yang seharusnya dipanggil dan ada pergantian," kata Vennard kepada TribunJakarta.
Pria yang akrab disapa Veve itu menilai Shin Tae-yong masih berproses untuk membuat Timnas U-19 Indonesia menjadi lebih kuat.
Saat ini, program dan materi latihan yang diberikan kepada pemain masih berkutat dengan penguatan kondisi fisik.
Masih banyak aspek-aspek lainnya yang harus ditingkatkan Shin Tae-yong untuk membuat Timnas U-19 Indonesia lebih kuat.
"Masih jauh perjalanannya karena ini kan program yang dilakukan Shin Tae-yong masih panjang. Sekarang ini masih fokus ke peningkatan fisik," tambah Veve.
Untuk itu, Veve berpesan kepada masyarakat di Indonesia diminta tidak berekspektasi terlalu tinggi dalam proses uji coba yang dilakukan Timnas U-19 Indonesia di luar negeri.
Secara hasil pertandingan memang tidak memuaskan, namun proses yang terjadi di Timnas U-19 Indonesia sudah menunjukkan hasil positif secara permainan di lapangan.
"Secara evaluasi dari hasil, jangan dilihat dari skor pertandingan, karena mereka masih berproses, masih panjang lah prosesnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Veve menilai masyarakat yang memberikan kritik dan menunjukkan ketidakpuasan terhadap kinerja Shin Tae-yong tidak mengerti sepak bola.
Masyarakat yang berkomentar buruk terhadap kinerja Shin Tae-yong tidak paham dalam proses pembentukan tim sepak bola.
"Kalau masyarakat nilai begitu passing sering salah dan kalah, itu sebenarnya masyarakat umum yang ga ngerti apa-apa dalam pembentukan tim. Kalau saya bilang sekarang ini Shin Tae-yong masih berproses pembentukan fisik dan staminanya," tambah Veve.
Jika sudah mendekati kompetisi sesungguhnya, masyarakat bisa melihat dan menilai secara langsung permainan Timnas U-19 Indonesia di tangan Shin Tae-yong.
Saat berlaga di kompetisi sesungguhnya merupakan penampilan terbaik dari para pemain sepak bola.
"Kita tunggu bagaimana setelah proses periodisasi setelah pra kompetisi, disitu baru kelihatan skema, polanya dan sistem permainan. Kalau sekarang itu masih terlalu dini menlai Shin Tae-yong gagal," jelasnya.
Veve berpesan kepada publik sepak bola di Indonesia agr tidak cepat menilai sesuatunya secara instan tanpa melewati proses dengan benar.
"Jangan terlalu gampang menilai atau mengeksekusi pelatih dengan mengatakan gagal kalau kita belum melihat proses dia melakukan pembehanan kepada tim," tutup mantan pemain Persija Jakarta di Liga Kansar 1996/97.