TRIBUNNEWS.COM - Jadwal Liga 1 2020 pekan keempat dijadwalkan pada 1 Oktober 2020. Namun hal itu belum mendapatkan izin dari pihak kepolisian yang mengakibatkan kompetisi kembali ditunda selama satu bulan.
Kompetisi strata tertinggi sepak bola Indonesia rencananya akan kembali bergulir pada 1 Oktober mendatang, setelah sempat ditangguhkan sejak Maret 2020.
Pasalnya, pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin keramaian. Keputusan tersebut didasarkan grafik penyebaran Covid-19 di Indonesia yang terus menanjak.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, mengatakan, dia sudah mendengar kabar tersebut sejak Senin (28/09/2020) malam.
Baca: Jadwal Liga 1 Ditunda, Robert Alberts Tak Patah Arang Susun Program Baru Persib Bandung
Pelatih asal Belanda itu mengaku pasrah dengan keputusan yang akan diambil pemerintah terkait kelanjutan kompetisi musim ini.
"Ya, saya dihubungi tadi malam dan kabarnya dari pihak tertinggi ada diskusi bahwa liga tidak bisa dilanjutkan karena adanya beberapa kasus Covid baru," kata Alberts di Stadion GBLA, Selasa (29/09/2020).
Alberts melanjutkan, dia akan mengumpulkan pemain dan manajemen untuk menyusun langkah strategis yang akan diambil Persib.
Alberts berharap, segera ada kepastian terkait jadwal penyelenggaraan kompetisi.
"Jika liga dikonfirmasi akan ditunda, kami akan duduk bersama dan membuat program baru, dan pertanyaannya berapa lama waktu untuk bergulir lagi," ucap mantan pelatih PSM Makassar itu.
"Jika sudah ditemukan waktu kapan bergulir lagi, saya harus mencari metode baru lagi untuk tetap menjaga pemain tetap waspada, begitu pula bagi ofisial," kata dia.
Pelatih berkebangsaan Belanda itu mengatakan, penundaan jadwal kompetisi akan berdampak pada penurunan motivasi pemain.
Oleh karena itu, dia akan membuat program lanjutan untuk menjaga mentalitas dan performa para pemainnya agar tak mengalami penurunan.
"Kami tidak boleh merosot, terutama dalam mentalitas dan kami harus menyegarkan pemain maupun ofisial, kami harus mencari target baru lagi," kata Alberts.
Baca: Kapten Bhayangkara FC Terima Keputusan Penundaan Liga 1 2020
Baca: Liga 1 dan Liga 2 Musim 2020 Kembali Ditunda, Terkendala Izin Serta Isu Pandemi Covid-19
PSSI meminta kompetisi bisa digelar November 2020
Sementara itu, PSSI memohon penyelenggaraan lanjutan Liga 1 2020 bisa tetap digelar, hanya saja mundur satu bulan dari jadwal semula.
Permohonan tersebut disampaikan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dalam pertemuan bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (29/09/2020).
Iriawan mengatakan, pihaknya sangat menghormati kebijakan tersebut.
Dalam situasi seperti ini, faktor keamanan dan kesehatan memang harus menjadi prioritas utama.
Meski begitu, Iriawan meminta kepada pemerintah, agar Liga 1 dan Liga 2 2020 bisa tetap digulirkan, dengan jadwal penyelenggaraannya ditunda satu bulan, menjadi 1 November 2020.
Sebelumnya, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menjadwalkan dua kompetisi resmi sepak bola Indonesia itu kembali bergulir pada 1 Oktober 2020.
Menurut Iriawan, kompetisi tidak bisa digelar pada Desember 2020 lantaran terlalu mepet dengan bulan puasa dan penyelenggaraan Piala Dunia U20 pada 2021.
Dalam situasi seperti ini, idealnya kompetisi digelar pada awal November 2020 dan berakhir pada akhir Maret 2021.
"Pada prinsipnya, PSSI menghormati dan memahami keputusan ini. PSSI memohon kegiatan ditunda hanya sebulan. Karena jika dimulai November, akan selesai pada Maret 2021. Karena kalau Desember, dipastikan sulit terjadi," kata Iriawan dalam keterangan resminya.
"Karena April sudah bulan Ramadhan dan Mei ada Piala Dunia U20 sehingga kompetisi baru bisa digelar Agustus 2021, ini akan menghilangkan satu generasi (kompetisi)," kata dia.
Baca: Menpora Apresiasi Keputusan Ketum PSSI Tunda Liga 1 dan Liga 2 2020
Baca: Jadwal Liga 1 Ditunda, Robert Alberts Tak Patah Arang Susun Program Baru Persib Bandung
Baca: BREAKING NEWS: RESMI, Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 Ditunda Satu Bulan Lagi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Respons Pelatih Persib soal Liga 1 yang Kembali Ditunda