TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS), Marco Gracia Paulo bakal mengirim surat kepada PSSI dan PT LIB untuk bisa menggelar diskusi dengan klub-klub terkait penundaan Liga 1.
Menurut Marco, penundaan kedua kalinya ini sangat membuat klub terpukul. Pasalnya, butuh usaha yang besar baik tenaga maupun finansial guna mengumpulkan kembali para pemain.
“PSS berharap PSSI bijaksana dan berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk langkah berikutnya,” ujar Marco Gracia Paulo dalam keterangan resmi yang Tribunnews terima, Selasa (29/9/2020).
“Secara bisnis klub akan sangat terpukul dengan penundaan ini. Untuk mengumpulkan tim kembali membutuhkan usaha yang luar biasa, setelah itu harus melakukan negosiasi dengan pemain untuk penyesuaian nilai kontrak dan juga dengan sponsor. Sekarang kami Kembali pada ketidakpastian keberlanjutan kompetisi,” tambah Marco Gracia Paulo.
Melalui surat yang akan dikirim ke PSSI dan PT LIB, paling lambat Rabu (30/09/2020), PSS ingin PSSI dan LIB berdiskusi dengan klub-klub.
Hal yang akan didiskusikan yakni soal kepastian Liga bakal berjalan November dan jika berjalan bagaimana kalau dihentikan saat Liga baru berjalan atau di pertengahan.
“Kami harus berani bertanya pada diri sendiri dan menjawabnya. Bagaimana jika kompetisi jadi berjalan pada November 2020 mendatang, lalu tiba-tiba dihentikan pada Desember 2020 atau Januari 2021,”
“Ini yang perlu didiskusikan dan kita wajib memiliki jawaban sebagai antisipasi atas terjadinya kemungkinan tersebut,” jelas Marco.
PSS sendiri sudah melakukan komunikasi secara internal dengan jajaran tim, dan secara eksternal dengan stakeholder.
“Para pemain tetap berlatih, dan karyawan tetap bekerja seperti biasanya. Kami akan mencari jalan keluar terbaik untuk semua dalam situasi seperti ini,” jelasnya.