Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Klub-klub Liga 1 dan Liga 2 telah menyiapkan skuatnya sejak jauh-jauh hari lantaran PSSI dan PT LIB mengumumkan akan mengelat lanjutan Liga 1 pada 1 Oktober dan Liga 2 pada 17 Oktober 2020.
Akan tetapi, kabar miris justru terdengar pada H-2 kick off Liga 1. Selasa (29/9/2020) PSSI dan PT LIB mengumumkan bahwa lanjutan Liga 1 dan Liga 2 resmi diundur sebulan ke depan.
Sebabnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tak memberikan izin keamanan dan keramaian pada perhelatan Liga 1 dan Liga 2 karena kasus pandemi Covid-19 masih tinggi.
Hampir seluruh klub-klub baik Liga 1 maupun Liga 2 kaget mendengarnya. Pasalnya persiapan mereka sudah dijalankan dengan mengeluarkan sejumlah dana.
Salah satu klub Liga 2 yang paling siap yakni PSMS Medan. Bahkan tim berjuluk Ayam Kinantan itu mengalami kerugian yang cukup besar dengan ditundanya Liga ini.
PSMS Medan pun meminta kepada PT LIB dan PSSI untuk lebih tegas perihal kelanjutan Liga 2. Seperti diketahui, Ketum PSSI Mochamad Iriawan meminta Liga ditunda satu bulan, namun belum ada kepastian kapan bisa dimulai.
“Kalau bisa dibilang rugi yang sudah pasti rugi. Untuk biaya operasional kami saja satu bulan sudah itu kami habis Rp700 juta, bantuan subsidi hanya Rp150 juta, sisanya kami harus bagaimana? Pada intinya kami ingin PSSI dan PT LIB lebih tegas lagi,” kata Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja, Rabu (30/9/2020).
Senada dengan Julius Raja, Manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan menerima keputusan penundaan ini dan meminta kepada PSSI untuk menegaskan jadwal kick off selanjutnya.
“Kami tentunya mendukung keputusan PSSI dan kami berharap semoga segera ada kepastian kedepan khususnya kelanjutan kompetisi,” kata Yogi.