Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PSSI dan PT LIB telah mengumumkan kompetisi sepakbola lanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020 mengalami penundaan selama satu bulan.
Hal itu diumumkan setelah Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tak memberikan izin lantaran kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dalam pengumumannya menyebut kompetisi ditunda selama satu bulan.
Baca: Ragam Respons Penundaan Liga 1 dan Liga 2 2020: Klub-Klub Teriak Merugi, Kebangkrutan di Depan Mata
Akan tetapi hal itu belum pasti mengingat kewenangan perizinan tetap ada di Polri.
Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury mengatakan ditundanya Liga berdampak buruk bagi seluruh pelaku sepakbola Indonesia.
Pasalnya, mereka telah menyiapkan tim sejak jauh-jauh hari hingga harus mendengar kabar penundaan di H-2.
Baca: Pedas dan Menohok, Ragam Komen Kecewa Pemain Soal Penundaan Liga 1: Covid-19 Tak Berlaku di Pilkada?
“Yang pasti di dalam tim pasti kecewa dengan adanya penundaan ini terutama para pemain,” kata Imran saat dihubungi Tribunnews, Jumat (2/10/2020).
“Pemain yang tadinya semangat otomatis secara psikologi sangat terdampak, karena tim sudah satu bulan persiapan dalam kondisi yang tidak normal tapi mereka coba terus menjalani persiapan, tapi tiba-tiba H-2 kompetisi diumumkan tidak jalan,” jelasnya.
Lebih lanjut, menurut eks pemain Timnas Indonesia itu, penundaan Liga tanpa kejelasan juga berdampak pada program latihan yang diberikan oleh tim pelatih.
Dengan tak adanya jadwal kick off secara jelas setiap pelatih di tim mana pun akan merasa kebingungan.
“Ini juga mengganggu aspek teknikal dalam program latihan. Pelatih kan pastinya ada program latihan mulai dari latihan fisik, teknik, uji coba yang ujungnya itu kick offnya. Kalau tidak ada kepastian kick off gimana pelatih mau buat program?” jelasnya.