Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kiper tim Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa memiliki rasa kekhawatiran tinggi pada saat melanjutkan berlaga di kompetisi sepak bola Liga 1 2020.
Rencananya kompetisi Liga 1 akan kembali digulirkan pada bulan November 2020 mendatang.
Sebelumnya, kompetisi kasta teratas di Indonesia dijadwalkan bakal bergulir pada 1 Oktober 2020 lalu.
Namun, Mabes Polri, selaku pemegang otoritas keamanan di Indonesia, tidak memberikan rekomendasi izin penyelenggaraan pertandingan sepak bola Liga 1 dan Liga 2.
Andritany menilai saat kompetisi sepak bola dilaksanakan tentunya memiliki resiko besar bagi seluruh elemen yang terlibat.
Terlebih, dalam situasi seperti sekarang penyebaran Covid-19 diberbagai daerah di Indonesia masih tinggi.
"Sebenarnya kalau liga ini digulirkan ngeri-ngeri sedap. Kalau liga digulirkan ada bahayanya karena di masa pandemi gini liga harus kembali jalan," kata Andritany bercerita dalam podcast pribadinya.
Saat kompetisi dilanjutkan, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, melarang para suporter datang ke stadion.
Hal tersebut masih berbahaya karena akan menimbulkan kerumunan baru yang mempertemukan dua tim sepak bola.
Selain itu, ada wasit, ofisial tim, keamanan, dan elemen lainnya yang berada di stadion saat pertandingan berlangsung.
Situasi tersebut bisa menimbulkan kerumunan atau klaster baru jika ada satu orang positif terkena Covid-19.
"Walaupun tanpa penonton, tapi pertandingan sepak bola itu mempertemukan dua tim, ditambah wasit di lapangan, jadi satu kerumuman orang," tambahnya.
Hal lain yang ditakutkan kiper yang juga menjabat kapten Persija itu adalah kondisi di ruang ganti stadion di Indonesia.
Sebab, beberapa stadion di Indonesia memang tidak memiliki ruangan yang cukup besar dan fasilitas memadai.
"Apalagi kondisi di locker room yang mungkin kurang besar jadi kerumunan orang," ucap Andritany.
Kendati demikian, Andritany menuturkan, PSSI dan PT LIB tidak akan tinggal diam dan sudah mempersiapkan semuanya dengan baik.
Pada lanjutan Liga 1, segala aturan dan protokol kesehatan ketat akan diterapkan dalam pelaksanaan kompetisi.
"Tapi dengan jalannya liga, PT LIB pasti sudah memperhitungkan masak-masak semuanya. Dari protokol kesehatan, bagaimana kalau ada yang kena, pasti sudah dipikirkan secara matang," tutup mantan kiper Sriwijaya FC tersebut.