Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSSI memutuskan menunda kompetisi sepak bola Liga 1 2020 selama satu bulan ke depan.
Sejatinya, PSSI merencanakan kompetisi sepak bola Liga 1 2020 bergulir pada 1 Oktober 2020 lalu.
Namun, Mabes Polri, selaku pemegang otoritas keamanan di Indonesia, tidak memberikan rekomendasi izin penyelanggaraan kompetisi Liga 1 bergulir.
PSSI akhirnya menunda gelaran Liga 1 selama satu bulan ke depan atau menjadi bulan November 2020, sembari menunggu penyebaran Covid-19 diberbagai daerah menurun.
Penundaan tersebut sangat disayangkan oleh semua klub yang akan berlaga di kompetisi kasta teratas di Indonesia tersebut.
Sebab, 18 klub Liga 1 memang sudah menjalani serangkaian persiapan matang sebelum terjun ke Liga 1.
Di balik keputusan penundaan kompetisi Liga 1 oleh PSSI, terdapat keuntungan yang didapat oleh beberapa klub, satu di antaranya Persija Jakarta.
Klub asal Jakarta, Persija Jakarta mendapatkan berkah tersendiri dari ditundanya kompetisi Liga 1 2020.
Penundaan kompetisi Liga 1 2020 membuat Persija Jakarta memiliki tiga keuntungan yang didapatkan timnya.
Keuntungan pertama yaitu Persija Jakarta bisa lebih matang dalam meelakukan persiapan tim sebelum terjun ke Liga 1.
Waktu satu bulan ke depan akan dimanfaatkan secara maksimal oleh tim pelatih untuk membenahi segala kekurangan timnya.
Terlebih dengan target besar dan tinggi yang diberikan manajemen timnya, para pemain Persija bisa lebih maksimal dalam melakukan persiapan.
Tim pelatih Persija yang dikomandoi Sudirman akan mematangkan segala kemampuan timnya agar bisa tampil bagus dilanjutan Liga 1 2020.
Kedepannya, Persija Jakarta bisa melaksanakan beberapa pertandingan uji coba untuk mematangkan persiapan timnya.
Dari pertandingan uji coba tersebut akan terlihat kekurangan serta kelebihan yang dimiliki Persija.
Kekurangan tersebut akan bermanfaat bagi tim pelatih melakukan pembenahan sebelum terjun langsung ke kompetisi Liga 1.
Penundaan kompetisi membawa berkah tersendiri bagi Persija Jakarta yang akan ditangani pelatih baru dilanjutan Liga 1 yakni Sudirman.
Sudirman memang ditunjuk manajemen klub untuk menggantikan Sergio Farias yang tidak melanjutkan pekerjaannya di Persija.
Sudirman ditunjuk manajemen Persija karena sudah mengetahui karakteristik tim dan kemampuan para pemain di lapangan.
Sebab, Sudirman sudah berada di dalam tim dalam beberapa musim terakhir menjabat asisten pelatih.
Tugas yang diberikan manajemen Persija menjadi tantangan besar yang harus diemban Sudirman dilanjutan kompetisi Liga 1.
Penundaan kompetisi menjadi berkah bagi Persija, khususnya Sudirman bisa lebih mematangkan taktik dan strategi yang dimilikinya.
Para pemain persija bisa lebih memahami dan mengerti keinginan dari pelatih yang akrab disapa Jendral tersebut.
Keuntungan terakhir yang didapatkan Persija Jakarta yaitu komposisi timnya akan semakin solid dan lengkap.
Sebelumnya, jika Liga 1 dijadwalkan bergulir pada 1 Oktober, kekuatan Persija Jakarta tidak akan bisa maksimal.
Sebab, dua pemain utamanya yakni Marco Mota dan Sandi Sute belum sepenuhnya fit dalam kondisi terbaiknya di lapangan.
Marco Motta baru tiba di Jakarta pada Minggu (27/9/2020) atau lima hari sebelum kompetisi Liga 1 dilanjutkan.
Hal itu tentunya sangat riskan dan persiapan Persija Jakarta tidak akan maksimal karena Marco Motta harus terlebih dahulu beradaptasi dengan tim.
Selain itu, Marco Motta perlu mengembalikan lagi kondisi fisiknya agar bisa tampil maksimal di lapangan.
Keuntungan lainnya adalah Sandi Sute bisa pulih jika kompetisi Liga 1 dilanjutkan pada November 2020.
Sebelumnya, Sandi Sute harus mengalami cedera patah tulang rusuk setelah bertabrakan di pertandingan uji coba dengan Bhayangkara FC.
Cedera patah tulang rusuk tersebut membuat Sandi Sute harus mendapatkan perawatan lebih dan absen selama enam pekan.
Saat kompetisi Liga 1 dimulai pada November 2020, kekuatan Persija Jakarta bisa lebih komplit karena Marco Motta dan Sandi Sute bisa bergabung kembali ke dalam tim.