Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Liga 3 Indonesia sering dianak tirikan dan disebut liga Tarkam.
Kali ini, Warta Kota akan membahas tentang sisi lain dari Liga 3 yaitu sponsor.
Tak banyak yang tahu bagaimana sulitnya sebuah klub berkompetisi di Liga 3 di setiap provinsi.
Pemuda Jaya misalnya. Salah satu peserta Liga 3 DKI Jakarta. CEO Pemuda Jaya, Erwin Wahyudin menjelaska tidak mudah mendapatkan sponsor untuk klub sekelas Liga 3.
"Mungkin banyak yang menyinggung tentang CSR, tetapi banyak CSR yang sudah dialokasikan ke tempat lain, kadang tanpa orang dalam, sulit mengakses dana CSR," tutur Erwin kepada Warta Kota, Senin (12/10/2020).
Erwin menjelaskan beberapa kali mencoba berkomunikasi, bahkan telah menurunkan nilainya, namun tetap saja tak mendapat dana bantuan.
Padahal begitu banyak perusahaan di Jalarta Timur tempa Pemuda Jaya bermarkas.
Saat ini, pandemi Covid-19 semakin memperparah keadaan. Pihak kedua yang dianggap jalan keluar mengalami kesulitan.
"Toko-toko banyak tutup. Bahkan pegawai banyak di PHK, sulit mencari sponsor dengan keadaan seperti ini," tambahnya lagi.
Menghidupi klubnya, Erwin pun merogoh kocek sendiri.
Tak heran, ia pun mempertimbangkan target timnya di Liga 3 DKI Jakarta.