TRIBUNNEWS.COM - Diogo Dalot mencuri perhatian saat satu golnya ke gawang Sparta Praha, melengkapi kemenangan AC Milan.
Menang dengan skor 3-0, AC Milan melanjutkan tren positifnya dengan belum terkalahkan musim ini di semua kompetisi.
Kehadiran Dalot di sisi kiri pertahanan AC Milan, bukan hanya impresif dengan mencatatkan clean sheet, tapi juga menambah variasi serangan I Rosonerri.
Baca juga: Bukan AC Milan, Inter Milan dan Napoli Justru Berpotensi Hentikan Hegemoni Juventus
Baca juga: Fakta Menarik AC Milan Bungkam Sparta Praha: Amunisi Muda Merajalela & Terulangnya Sejarah Lama
Baca juga: Hasil AC Milan vs Sparta Praha Liga Eropa, Ibrahimovic Eksekutor Penalti yang Buruk
Tidak mudah bagi Dalot bergabung ke AC Milan, ia dianggap gagal bersama Manchester United usai didatangkan dari Porto 2 musim lalu.
Pemain asal Portugal ini kalah bersaing dengan Luke Shaw, Aaron wan Bissaka, Axel Tuanzebe bahkan Brandon Williams.
Pun kala bergabung ke AC Milan, keraguan menyeruak dengan persiangan ketat di posisi fullback kiri ataupun kanan.
Diogo Dalot harus bersaing dengan Theo Hernandez, Davide Calabria, Andrea Conti hingga Pierre Kalulu.
Penampilan Theo Hernandez yang sangat menjanjikan sejauh ini, pun juga Davide Calabria, membuat sulit posisi Dalot untuk masuk dalam persaingan.
Tetapi, pada pertandingan menghadapi Sparta Praha, Diogo Dalot menunjukkan apa yang menjadi keunggulannya selama ini.
Kemampyan memotong bola masih menjanjikan, pun dengan akselerasinya dalam membantu serangan sangat luar biasa.
Trisula Krunic-Dalot-Tonali mematikan Sparta Praha, mereka nyaris tidak memiliki peluang dari sisi kiri pertahanan Milan, hebatnya, sisi kiri AC Milan lebih hidup.
Dihimpun dari Statman Dave, Diogo Dalot mencatatkan 100 persen akurasi umpan silang, 3 intersep, dipermanis dengan 1 gol dan 1 asisnya.
Tonali memang brilian di laga ini, tetapi tidak salah jika Diogo Dalot menjadi Man of The Match bagi Milan dalam kemenangan 3-0.
Diogo Dalot dikenal sebagai fullback argersif sejak berseragam FC Porto, potensi inilah yang membuatnya direkrut Manchester United.
Sisi kanan sempat paten diisi oleh Dalot, kecepatannya dalam membantu serangan menjadi nilai penting bagi Manchester United di bawah Jose Mourinho saat itu.
Tetapi, kekurangannya adalah transisi lambatnya dari menyerang ke bertahan, membuat Ashley Young justru kembali diandalkan oleh MU.
Belum lagi cidera yang sempat dialami Dalot, membuat tempatnya di tim utama tergusur.
Kini, kesempatan kedua datang bagi Dalot bersama AC Milan, penampilan apiknya di Liga Eropa bisa menjadi alarm bahaya bagi Theo Hernandez.
Theo Hernandez harus mulai sadar bahwa Dalot bisa kapanpun mencuri tempatnya di tim utama sewaktu-waktu.
Ini adalah masalah yang baik bagi Stefano Pioli, ia punya banyak pilihan di posisi fullback, pun dengan kemampuan yang sama baiknya.
Selain itu, dalam posisi darurat, Dalot bisa digeser ke tengah untuk mengisi sayap kanan ataupun kiri, ini akan menjadi nilai tambah Dalot dalam persaingan tim utama AC Milan.
Manchester United tentu harus kembali mereview keputusan mereka untuk meminjamkan Dalot dan opsi pembelian di akhir musim.
Karena jika tidak, Setan Merah bisa gigit jari dengan penampilannya, pun, United masih membutuhkan Dalot untuk menambah persaingan di sisi kiri pertahanan.
Tetapi, kabar dari Fabrizio Romano menyebut, Manchester United tidak berminat melepas Dalot secara permanan ke AC Milan.
Para petinggi Manchester Uniter masih yakin akan potensinya dan percaya Dalot akan menjadi fullback yang hebat di masa depan.
(Tribunnews.com/Gigih)