TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana kompetisi Liga 1 yang dijadwalkan kick-off pada 1 November 2020 dipastikan batal terlaksana.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Akhmad
Hadian Lukita memastikan bahwa kompetisi sisa Liga 1 dan Liga 2 2020 tidak akan
digulirkan pada tahun ini.
Menurutnya, lanjutan dari dua level kompetisi tersebut paling
realistis digelar pada Februari 2021.
Baca juga: PSSI Belum Bisa Penuhi Satu Permintaan Shin Tae-yong Buat Timnas U-19 Indonesia
”Semalam baru rapat dengan PSSI. Kalau dilihat sampai saat ini kan belum ada izin dari
Kepolisian. Jadi untuk sementara liga ditunda sampai Februari (2021),” kata Lukita saat
dihubungi Tribunnews, Kamis (29/10).
”Karena kalau kita lihat November izin kepolisian
juga belum turun. Terus Desember lebih berat lagi karena ada Pilkada. Sementara
Januari juga jadi pertimbangan gimana persiapan klub. Makanya yang paling aman itu di
Februari (2021),” jelasnya.
Baca juga: Liga 1 Indonesia Berhenti, Liga Malaysia, Vietnam, dan Thailand Terus Berlangsung
Lukita belum tahu apakah operator akan meneruskan lanjutan Liga 1 dan Liga 2 musim
ini atau memutar kompetisi baru pada Februari 2021.
Pihaknya masih menunggu keputusan PSSI.
"Kami menunggu Surat Keputusan. Sebab, kami tidak urus itu. Apakah ini lanjutan kompetisi atau bukan, nanti akan dirumuskan," terang Lukita.
Lukita mengatakan tak menutup kemungkinan jika lanjutan Liga 1 2020 ini dihentikan.
Baca juga: Liga 1 2020 Batal Saja, Mulai Musim Baru Tahun Depan
Namun itu semua menunggu respons dari klub-klub Liga 1, dan setelah itu akan
dirapatkan kembali.
“Nah ini lagi dirumuskan dulu, untuk sementara kami undur dulu
sampai Februari. Tapi keputusan itu kita tunggu juga masukan dari klub-klub,” ujarnya.
“Karena klub-klub itu pasti punya masalah sendiri gimana kontrak sama pemain dan
sponsor. Jadi kita tunggu masukan klub-klub minggu ini. Habis itu kita rapat lagi untuk
menentukan (dihentikan atau jalan di Februari-red),” jelas Lukita.
Kompetisi Liga 1 sendiri baru menggelar tiga pertandingan sebelum dihentikan pada
Maret 2020 akibat wabah virus corona.
Baca juga: Liga 1 Ditunda Hingga Februari 2021, PSSI Minta PT LIB Kembali Rumuskan Sistem Kompetisi
Kompetisi sempat akan dijalankan pada Oktober
2020, namun dibatalkan karena tidak terbitnya rekomendasi keramaian.
PSSI sempat memaksa ingin melanjutkan kompetisi Liga 1 pada sisa tahun ini. Ketua
Umum PSSI Mochamad Iriawan tadinya berharap penundaan itu hanya akan
berlangsung hingga awal November.
Namun, keinginan PSSI itu terbentur izin dari kepolisian. Polri tidak memberikan izin untuk kompetisi dengan alasan pandemi Covid-19 dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
Setelah tanggal tersebut tampak tak bakal tercapai, PSSI dan PT LIB menyiapkan tiga opsi bergulirnya kembali Liga 1 yakni November, Desember, atau Januari.
Baca juga: Nyaman, Omid Nazari Nyatakan Setia ke Persib Bandung Meski Liga 1 Berhenti
Tiga rencana cadangan itu pun akhirnya batal setelah rapat Exco PSSI menghasilkan keputusan pada
Rabu (28/10) malam.
Terkait keputusan penundaan kompetisi itu, Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal
PSSI, Yunus Nusi mengatakan PSSI memberikan kewenangan kepada PT LIB selaku
operator liga untuk membuat formula anyar.
“Rapat Exco PSSI menghasilkan keputusan
bahwa PSSI menunda seluruh kompetisi yakni Liga 1, 2, dan 3 pada tahun 2020 ini.
Selanjutnya kompetisi akan dimulai lagi pada awal 2021 mendatang,” kata Yunus,
Kamis (29/10).
“PSSI akan memberikan kewenangan kepada PT Liga Indonesia Baru
(LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 dan 2 untuk mencari formula, format, dan sistem
kompetisi terhadap keputusan PSSI tersebut,” tambah dia.
Baca juga: Liga 1 Belum Jelas, Persiraja Banda Aceh Bubarkan Skuat
Liburkan Pemain
Sementara itu sejumlah klub langsung memutuskan meliburkan kembali para pemainnya
usai mendengar adanya penundaan kompetisi.
”Sementara seluruh pemain kami
liburkan sampai dengan ada kepastian kelanjutan liga,” ujar manajer Bhayangkara FC, I
Nyoman Yogi, Kamis (29/10).
Yogi sendiri mengaku belum menerima surat keputusan resmi dari PSSI maupun PT LIB
terkait penundaan kompetisi hingga Februari 2021.
“Kami masih menunggu surat keputusan resminya,” kata Yogi saat dihubungi Tribunnews, Kamis (29/10).
Sementara asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury mengaku tidak kaget mendengar kabar penundaan kompetisi menjadi Februari 2021.
Baca juga: Persiraja: Habis Kami, Bangkrut Tak Tahu Bagaimana Mau Bayar Gaji
“Sebenarnya saya sudah tahu (Liga ditunda) sejak bulan lalu,” kata Imran.
Imran belum tahu bagaimana masa depan PSIS Semarang setelah adanya keputusan
penundaan kompetisi.
”Saya belum dapat update (bagaimana PSIS Semarang-red). Nanti kalau saya sudah dapat kabarnya baru saya kasih tahu,” sambungnya.
Eks-pemain Timnas Indonesia itu pun berharap Liga 1 musim 2020 dihentikan saja dan
mulai kembali dengan musim baru.
“Ya, kalau menurut saya batal saja mulai dengan musim baru,” ujarnya.
Usulan menghentikan kompetisi dan memulai dengan yang baru juga disampaikan
Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani.
Ia menyarankan ketimbang hanya menunda alangkah lebih baik menghentikan kompetisi Liga 1 2020.
Penghentian kompetisi dengan status force majeure dianggap Rahmat sebagai solusi yang
menguntungkan semua pihak.
Klub jadi terbebas dari segala kewajiban terkait gaji pemain sehingga bisa terselamatkan dari kebangkrutan karena tak adanya pemasukan.
"Kalau memang kompetisi dilanjutkan pada 2021, lebih bagus mulai sebagai musim
baru. Artinya sebagai Liga 1 2021," kata Rahmat, Kamis (29/10).
"Liga 1 2020 dihentikan saja dengan catatan force majeur dan membebaskan klub dari kewajiban terhadap pemain, ofisial, dan pihak ketiga," tegas Rahmat. (tribun network/jid/dod)