Menurut kacamata Nando Orsi, terdapat tiga aspek yang melatarbelakangi kegemilangan Rossoneri.
Faktor pertama ialah keberadaan sosok Zlatan Ibrahimovic. Tak bisa dipungkiri bahwa peran vital memang diemban oleh pemain Swedia itu.
Penyerang gaek 39 tahun tersebut sejauh ini telah membukan delapan gol dan empat assist.
Tak hanya berperan sebagai tukang gedor bagi lini serang, Ibrahimovic juga memiliki tugas untuk menjadi mentor bagi pemain muda AC Milan.
Mengingat AC Milan saat ini menjadi tim Eropa dengan rataan usia paling muda. Dengan mentalitas maupun DNA pemenang yang dimiliki, Ibrahimovic tak akan kesulitan untuk membimbing para juniornya itu.
"Saya melihat permainan indah yang dimiliki oleh AC Milan, mereka memiliki peran vital pada diri Ibrahimovic," terang Nando Orsi, dikutip dari laman Milannews.
Faktor kedua ialah 'bandungan' kokoh ala Bennacer-Kessie yang sejauh ini tampil solid bagi lini tengah.
Duet Ismael Bennacer dan Franck Kessie menggranasi permainan yang berbeda bagi lini tengah AC Milan. Kessie merupakan pemain yang bertipikal destroyer.
Tugasnya sebagai pemotong arus serangan dilakukan dengan baik. Namun ia memberikan penawaran yang lain ketika AC Milan dalam skema menyerang.
Pemain asal Pantai Gading itu mampu mengubah dirinya dalam mode menyerang dan kerap kali mencetak gol krusial bagi Rossoneri.
Keberanian Kessie membantu serangan tak terlepas dari peran Ismael Bennacer. Di mana mantan pemain Empoli itu bertugas sebagai regista alias pendikte permainan.
Namun ia juga akan menambal kebocoran bagi lini tengah AC Milan saat Kessie membantu penyerangan.
Nando Orsi pun menyebut duet kokoh nan solit di lini tengah AC Mialn itu ibaratkan sebuah bendungan.
"Kessie dan Bennacer menjadi bendungan yang kokoh bagi permainan AC Milan."