TRIBUNNEWS.COM - Juventus kini punya senjata baru di lini depan.
Adalah Dejan Kulusevski jadi andalan Andrea Pirlo sejauh ini.
Berposisi sebagai penyerang sayap atau gelandang serang, Kulusevski sukses 'mengusir' pemain bintang seperti Paulo Dyabala sekaligus menjadi pelayan setia Cristiano Ronaldo.
Pemain yang dianggap mirip dengan Pavel Nedved ini sempat diincar Arsenal sebelum bergabung bersama Atalanta.
Baca juga: Hasil Liga Italia: Juventus Kembali Goyah, Andrea Pirlo Komentari Peluang Juara Serie A
Baca juga: Hasil Lazio vs Juventus Liga Italia, Bianconeri Kecolongan di Menit Akhir, Juve Gagal Pepet AC Milan
Baca juga: Paulo Dybala Dituding Jadi Biang Kerok Kegagalan Juventus Menang Atas Lazio karena Hal Ini
Dejan Kulusevski lahir di Swedia dan merupakan pemain keturunan Makedonia Utara.
Bahkan Kulusevski sempat bermain untuk tim U-16 Makedonia Utara, tetapi akhirnya memilih memperkuat Swedia di tim senior.
Sejak muda, namanya sudah menjadi buah bibir.
Ia bergabung di tim akademi ternama di Swedia, Brommapojkarna.
Beberapa pemain bintang Swedia lahir di akademi ini mulai dari Anders Limpar, Henrik Larson hingga John Guidetti.
Kulusevski sempat dilirik beberapa tim Eropa seperti Arsenal, Benfica hingga Atalanta.
Pemain kelahiran 25 April 2000 ini membuat Arsene Wenger secara langsung menyaksikan talentanya pada 2016 dan sempat berbincang dengan petinggi Brommapojkarna.
Namun, Atalanta tidak kalah cepat, kepala tim akademi, Maurizio Costanzi, langsung turun tangan dan ikut bernegosiasi untuk mendatangkan Kulusevski.
Kulusevski akhirnya memilih Atalanta, alasannya? Iklim dan Constanzi yang saat itu menjanjikan tempat di tim utama, membuat sang pemain memilih ke Bergamo dibandingkan ke London.
Dua musim kemudian, Kulusevski mencatatkan debutnya bersama Atalanta, menghadapi Frosinone dan langsung mendapatkan perhatian dari Gian Piero Gasperini.
Namun, lolosnya Atalanta ke Liga Champions, Gasperini saat itu memilih meminjamkan Kulusevski selama satu musim ke Parma.
Debutnya berseragam Parma, kala itu menghadapi Juventus, dan langsung mencuri perhatian.
Trisula Dejan Kulusevski-Roberto Inglese-Gervinho, benar-benar merepotkan lini belakang Si Nyonya Tua dan diakui Chiellini.
Ia memuji penampilan Kulusevski.
"Ia memanfaatkan kami, nomor 44, benar-benar cepat dan kami kesulitan mengimbangi kecepatannya," ujar Chiellini di laman La Gazetta.
Bahkan Chiellini yang merekomendasikan Juventus untuk merekrut Kulusevski.
Akhirnya 35 Juta Poundsterling dikeluarkan Juventus mendatangkannya dari Atalanta, tetapi Kulusevski dipinjamkan ke Parma hingga akhir musim.
Berseragam Parma hingga akhir musim, ia mengemas 10 gol dan 9 asis, catatan yang sangat apik bagi pemain yang kala itu belum genap 20 tahun.
Kini bersama Juventus, Kulusevski kembali menunjukkan kelasnya.
Enam laga telah dilaluinya bersama Juventus, mengemas 2 gol di Liga Italia, dan nyaris tidak tergantikan.
Meskipun Andrea Pirlo, masih belum menemukan pakemnya dalam menyusun skema baku Juventus, tetapi Kulusevski tetap memainkan peran penting.
Bahkan Kulusevski sukses menggeser sejumlah nama besar ke bangku cadangan seperti Federico Bernardeschi, Rodrigo Bentancur hingga Paulo Dyabala.
Dyabala tampak masih kesulitan beradaptasi dengan permainan Juventus di bawah asuhan Pirlo.
Di satu sisi, Kulusevski bisa mengisi posisi yang ditinggalkan Dyabala dengan apik.
Bersama Chiesa, keduanya menjadi pelayan setia bagi Morata dan Ronaldo.
Kulusevski adalah pemain dengan etos kerja tinggi, fisiknya yang ideal, 186 sentimeter, memudahkannya berduel dengan pemain di lini belakang.
Kecepatan juga menjadi salah satu keunggulannya, meskipun sentuhan dan dribblingnya masih perlu perbaikan.
Pegerakan tanpa bolanya dan juga kecerdasannya dalam membagi bola juga menjadi nilai tambah, torehan 9 asisnya bersama Parma musim lalu menjadi buktinya.
Permainannya mengingatkan kita kepada sosok gelandang enerjik Juventus asal Ceko, Pavel Nedved.
Dan bukan tanpa alasan, pasalnya, pelatih Parma, Roberto D'Aversa menyebut Kulusevski benar-benar jelmaan dari Pavel Nedved.
"Kulusevski? Salah satu fitur yang mirip dengannya adalah Pavel Nedved," kata D'Aversa di laman Corriere Dello Sport.
"Dejan memiliki kecepatan rata-rata 12-13 kilometer per game, tetapi berhasil menggabungkan kualitas dengan kuantitas, hanya sedikit yang memiliki kualitas seperti dia."
"Dalam 4-3-1-2 dia bisa memainkan gelandang serang dan gelandang tengah, dan tentu saja itu adalah hal yang positif baginya," lanjut D'Aversa.
Di laga Juventus menghadapi Lazio, Kulusevski menunjukkan bukti, dirinya jauh lebih baik dibandingkan Dyabala.
Ketika Dyabala berulang kali kesulitan melewati pemain dan membagi bola, Kulusevski, sebaliknya memberikan umpan memanjakan bagi Ronaldo di lini depan.
Peluang terbaik Ronaldo juga tidak lepas dari umpan ceradas Kulusevski saat itu. Sayang sepakan sang megabintang masih melebar di sisi kiri gawang Reina.
Penampilan apiknya membuat sejumlah klub mulai mengantri mendapatkan tanda tangannya, terakhir duo Manchester dikabarkan mulai memantau sang pemain.
Manchester United bahkan di awal musim sudah ingin mendatangkan Kulusevski secara pinjaman, tetapi proposal tersebut ditolak Juventus.
Jangan heran, apabila di kemudian hari nama Kulusevski menjadi rebutan sejumlah tim besar.
Dengan usia yang masih muda, peluang bagi Kulusevski kian bersinar bersama Juventus akan sangat besar.
(Tribunnews.com/Gigih)