TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan izin dari Polri untuk melanjutkan kembali Liga 1 dan Liga 2 2020 pada Februari 2021.
Padahal menurutnya, PSSI sudah mengirimkan surat ke Polri tetapi belum direspon sampai sekarang.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengatakan kepastian bergulirnya kembali Liga 1 dan Liga 2 2020 itu tergantung Polri.
Baca juga: Ketum PSSI: Shin Tae-yong Tak Mau Timnas U-19 Indonesia TC di Korea, Maunya di Eropa
Iwan Bule meminta mohon kepada Polri agar bisa segera menerbitkan surat keputusan untuk memberikan izin bergulirnya kembali kompetisi sepak bola di Indonesia.
PSSI sebelumnya ingin menggulirkan kembali Liga 1 dan Liga 2 pada Oktober 2020.
Baca juga: Tunggu Liga 1 Bergulir, Pilar Bhayangkara FC Ini Berencana Nikahi Wanita Cantik Asal Aceh Ini
Sayangnya saat itu, Polri tak memberikan izin dengan alasan pandemi Covid-19 masih tinggi di Indonesia.
Selanjutnya PSSI berharap penundaan itu hanya berlangsung satu bulan.
Sehingga pada November 2020 kompetisi bisa dilanjutkan kembali, namun keinginan itu gagal terwujud dengan alasan yang sama dan ditambah akan ada Pilkada.
Baca juga: Sudah Rekrut Nama-Nama Besar, PSMS Medan Masih Berburu Pemain Liga 1
"Kami sudah kirim surat ke Kapolri dan belum tahu jawabannya bagaimana, bisa tanya ke beliau," kata Iwan Bule kepada awak media termasuk BolaSport.com.
"Kami berharap dan memohon sekali karena kasihan para pelatih dan pemain yang curhat kepada saya."
"Jadi kami sudah maksimal dan sekarang tinggal menunggu keputusan dari pemerintah dan Polri saja," ucap Iwan Bule menambahkan.
Iwan Bule tidak mau berspekulasi bahwa perizinan bergulirnya kembali kompetisi harus menunggu pergantian Kapolri.
Baca juga: Nilai Timnas Indonesia Lawan Enteng, Timnas Vietnam Optimistis ke Kualifikasi Final Piala Dunia 2022
Saat ini Kapolri dipimpin oleh Idham Aziz yang akan berakhir pada 30 Januari 2021.
"Saya tidak mau bicara itu, yang pasti saya memohon kepada pihak kepolisian secara hormat tolong melihat pemain dan pelatih."
"Klub juga teriak ke kami karena klub lama-lama bisa hancur," tutup Iwan Bule.