TRIBUNNEWS.COM - Pecinta sepak bola tanah air kembali kehilangan salah satu legendanya.
Kali ini, legenda PSMS Medan Parlin Siagian meninggal dunia pada Senin, 16 November 2020.
Kepergian Parlin Siagian meninggalkan duka mendalam bagi koleganya di PSMS Medan dahulu.
PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia pun turut mengungkapkan rasa kehilangannya.
Lewat postingan di akun Instagram resminya, PSSI turut melepas kepergian Parlin Siagian.
Baca juga: Sudah Rekrut Nama-Nama Besar, PSMS Medan Masih Berburu Pemain Liga 1
"Turut berduka cita atas wafatnya legenda Timnas Indonesia dan PSMS Medan, Parlin Siagian."
"Selamat jalan, legenda," bunyi caption di unggahan tersebut.
Mantan pemain PSMS, Suharto AD mengucapkan turut mengungkapkan rasa duka cita atas meninggalnya Parlin.
Parlin merupakan seorang guru dan senior yang sangat loyal dan berkontribusi besar untuk PSMS.
"Kami khususnya sebagai pelatih sangat kehilangan figur dan panutan yang selalu memberi motivasi dan masukan kepada pelatih Medan."
"Semoga Tuhan yang Maha Esa memberi tempat sebaik-baiknya," ujar Suharto.
Suharto menggambarkan sosok Parlin sebagai pemain yang memiliki skill di atas rata-rata.
Semasa bermain dahulu, Parlin juga terkenal memiliki tendangan pisang ciamik.
Suharto pun kehilangan sosok legenda pemain dan pelatih yang cukup disegani.
Baca juga: Timnas Indonesia U-19 Mulai Pemusatan Latihan di Jakarta Tanpa Shin Tae-Yong
"Bang Parlin adalah salah satu legenda sepak bola Sumut yang berkualitas dan selalu menjadi inspirasi tiap pemain sepak bola Medan"
"Karena dia memiliki kelebihan skill yang tidak dimiliki oleh pemain Sumut sampai sekarang."
"Yaitu skill tendangan pisang," jelasnya.
Sementara itu manajer PSMS Mulyadi Simatupang mengatakan kehilangan sosok yang berintegritas.
Tak hanya PSMS yang kehilangan namun juga publik sepakbola Sumut.
"Kita semua merasa kehilangan karena dedikasinya tidak diragukan."
"Orangnya juga punya karakter dan tidak mudah dipengaruhi."
"Kita kehilangan seorang legenda yang tidak diragukan lagi sumbangsihnya di dunia sepak bola khususnya di Medan," terang Mulyadi.
(Tribunnews.com/Guruh/Chandra Simarmata)