TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Bek sayap PSIS Semarang asal Pati, Riyan Ardiansyah mengaku memiliki kesibukan khusus di tengah penghentian kompetisi Liga 1 saat ini.
Mantan kapten Timnas Indonesia PPLM bentukan Kemenpora RI tersebut menggeluti usaha sambilan, beternak bebek sejak setahun belakangan ini.
Beruntung baginya sebab ia mendapat support dari keluarga.
Khususnya sang kakek yang juga berkecimpung dari dunia tani pasca rehat dari kesibukannya sebagai wiraswasta.
"Bertani dan beternak memang jadi kegiatan kami di Pati saat ini.
Kakek saya berkebun dan juga ada sawah yang dia garap.
Tapi kalau garap di sawah saya hanya sesekali.
Soalnya saya lebih sering fokus ke ternak bebeknya daripada di taninya," kata Riyan kepada Tribunjateng.com, Senin (16/11/2020).
Kegiatannya mengurus bebek tersebut dikatakan Riyan cukup banyak membantu mengisi kekosongan waktu di tengah kompetisi dihentikan saat ini.
Dampak dari penghentian kompetisi juga membuat kegiatan tim PSIS Semarang sejak 29 September lalu.
"Kegiatan ini juga sambil media belajar saya. Jadi bukan hanya fokus di sepakbola. Apalagi sekarang kompetisi sedang dihentikan.
Saya manfaatkan waktu belajar beternak bebek sembari menjaga kondisi. Kadang-kadang bermain sepakbola dengan kawan-kawan di kampung," jelas Riyan.
Sudah memulai usaha beternak bebek sejak setahun belakangan, Riyan menambahkan ia dibantu sang kakek mengurus usahanya ketika ia harus fokus di klub.
"Kandang bebeknya juga kebetulan sebelahan sama kebun milik kakek saya. Selama kompetisi berjalan, kakek yang ngerumati. Soalnya kan saya juga jarang di rumah. Nanti keuntungannya dibagi dua sama kakek," katanya.
Riyan menyebut, dari dulu ia memang punya ketertarikan di bidang peternakan. Bebek yang ia ternak saat ini ia fokuskan untuk memproduksi telur bebek.
"Alhamdulillah, perkembangannya cukup bagus.
Walaupun dari 200 bebek hampir semuanya bertelur semua.
Tapi bertelurnya kadang naik kadang turun.
Harapannya saya semoga bisa semakin besar usaha ternaknya. Bisa sebagai bekal juga nanti kalau udah tidak main bola lagi," ucapnya.
Di skuat PSIS, para pemain PSIS memilih berbagai macam kesibukan semasa kompetiai dihentikan dan latihan tim diliburkan.
Penjaga gawang PSIS, Joko Ribowo misalnya.
Ia memilih mengikuti kursus lisensi kepelatihan C AFC.
Kemudian penjaga gawang ketiga PSIS, yang fokus magang dan berlatih bersama tim PON Jawa Barat.
Selain itu, striker Hari Nur Yulianto yang banyak memanfaatkan waktu bertamasya bersama keluarga.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Nasib Liga 1 Dihentikan, Bek PSIS Semarang Banting Setir Beternak Bebek, https://jateng.tribunnews.com/2020/11/16/nasib-liga-1-dihentikan-bek-psis-semarang-banting-setir-beternak-bebek?page=all.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra
Editor: galih permadi