TRIBUNNEWS.COM - Eks pelatih Antoine Griezmann di Real Sociedad, Philippe Montanier, mengungkapkan penyebab mantan anak asuhnya itu belum bersinar di Barcelona.
Antoine Griezmann datang ke Barcelona dari Atletico Madrid pada awal musim 2019-2020.
Barcelona sampai harus merogoh kocek hingga 120 juta euro (sekitar Rp 2 triliun) untuk menebus pemain timnas Perancis itu.
Pada musim perdananya, Griezmann tampil kurang menggigit dengan hanya mencetak 15 gol dari 48 penampilan di seluruh kompetisi.
Baca juga: Barcelona Bidik Pemain yang Tak Dibutuhkan Chelsea
Griezmann dianggap tak mampu mengatasi masalah lini depan Blaugrana yang sempat kehilangan taringnya pada musim lalu.
Hubungan buruk dengan Lionel Messi disebut-sebut menjadi penyebab utama Griezmann sulit beradaptasi di Barcelona.
Namun, Philippe Montanier menyebut buruknya penampilan Griezmann di Barcelona bukan karena keberadaan Lionel Messi.
Baca juga: Orang Terdekat Antoine Griezmann Kembali Ungkap Pengaruh Buruk Lionel Messi di Barcelona
Dia menjelaskan striker berusia 29 tahun itu merupakan tipe pemain yang rela mengorbankan posisinya untuk tim.
Hal itu terlihat dari keputusannya untuk merubah posisinya ketika Kylian Mbappe dipanggil oleh timnas Perancis.
Di Barca, Griezmann beberapa kali rela dipasang sebagai sayap kanan.
Padahal, posisi favoritnya adalah di belakang penyerang utama atau second stiker.
Montanier menganggap bahwa krisis yang sedang dialami oleh Barca merupakan penyebab Griezmann kesusahan untuk berkembang.
Ditambah lagi, klub asal Catalunya itu masih sering bergantung dengan Messi.
"Semua orang menyukai Antoine (Griezmann)," kata Montanier seperti dilansir BolaSport.com dari Goal International.
"Terlepas dari bakatnya yang luar biasa, dia seorang pejuang sejati, dia bekerja keras, dia selalu menempatkan dirinya untuk melayani tim."
"Dia tidak pernah memiliki masalah ego selama saya mengenalnya dan saya rasa dia tidak akan pernah."
"Kami telah melihat seperti apa dia dengan Perancis. Ketika Kylian Mbappé muncul, dia segera melangkah ke satu sisi untuk memberinya kesempatan untuk masuk ke samping."
"Dia mengalami kemalangan karena tergelincir ke dalam momen sulit Barcelona yang berada di tengah krisis dan bergantung pada Messi," tutur pria berusia 56 tahun itu.