Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah pesepakbola profesional Indonesia belakangan ini mulai jadi sorotan lantaran mengisi waktu luang karena tak ada kompetisi dengan bermain kompetisi antarkampung (Tarkam).
Setelah Saddil Ramdani, terbaru pemain asal PSM Makassar Bayu Gatra tampak bermain di kompetisi tarkam.
Baca juga: Pemain Berlabel Timnas Ini Ceritakan Kronologi Rusuh Pertandingan Tarkam yang Dia Ikuti
Viralnya video Saddil dan Bayu Gatra berada di area tarkam pun kini menjadi buah bibir pecinta sepakbola Indonesia.
Mereka menilai, pesepakbola profesional yang kerap dan pernah membela Timnas Indonesia itu tak menunjukkan kepribadiannya sebagai sosok pesepakbola profesional karena tampil di tarkam.
Menyikapi maraknya pemberitaan tersebut, Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan menegaskan bahwa dirinya sangat melarang para pemainnya bermain tarkam.
Baca juga: Bukan Tarkam, Saddil Ramdani Sebut Para Pemain Profesional Ikut Fun Game Cari Keringat
Pasalnya, para pemainnya masih menjadi tanggung jawab klub dan pemain masih mendapatkan pembayaran dari klub.
“Tidak, mereka tidak saya izinkan (main tarkam). Makanya sampai sekarang tidak ada laporan pemain (Madura United) main tarkam,” kata Rahmad Darmawan kepada wartawan beberapa hari lalu.
“Kalau sudah lepas dari klub (kontrak habis) baru tidak apa-apa. Karena kemarin ada sedikit revisi (kontrak),” jelasnya.
Baca juga: Kata Saddil Ramdani Soal Balasan Pedas atas Komentar Negatif yang Tuding Dirinya Main Tarkam
Sebelumnya, Saddil Ramdani yang terekam tengah berada di lapangan kampung dengan kondisi berkubang.
Saddil pun menegaskan bahwa dirinya hadir bukan untuk bermain tarkam melainkan datang sebagai bintang tamu di acara pembukaan kompetisi antarkampung di daerah Bogor.
Baca juga: Rahmad Darmawan: Pemain Ikut Tarkam Bukan Semata Uang Tapi Menyalurkan Hobi
Sementara itu, Bayu Gatra menjelaskan bahwa video dirinya yang viral dan disuruh orangtuanya kembali ke rumah bukan bermain tarkam, tetapi menjalani laga uji coba.
Dan kondisi pertandingan sedang rusuh karena ulah suporter sehingga dirinya disuruh pulang oleh Ibundanya.
“Ini kan uji coba, friendly match. Saya juga tidak dapat apa-apa dari pertandingan, tidak dikasih uang juga. Tapi saya emosi ini uji coba suporter masuk lapangan. Pas saya tanya, panitia bilang cuma penghibur. Suporter boleh fanatik tapi jangan merugikan orang lain,” jelas Bayu Gatra.