Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Kombes Pol. Sumardji mengaku kecewa mendengar pemainnya Serdy Ephy Fano kembali dicoret dari Timnas Indonesia U-19.
Apalagi pencoretan Serdy disebabkan tindakan indisipliner, di mana hal itu juga pernah terjadi pada dirinya saat Timnas U-19 hendak bertolak ke Kroasia pada Agustus lalu.
“Kalau saya pribadi ya sangat kecewa mendengar kabar tersebut. Terlebih karena masalah disiplin. Karena Bhayangkara FC selalu mengedepankan kedisiplinan untuk para pemainnya," kata Sumardji saat dihubungi wartawan, Selasa (24/11/2020).
Pria yang kini menjabat sebagai Kapolresta Sidoarjo itu menjelaskan bahwa faktor disiplin sangat penting untuk karier pesepakbola.
“Disip;in itu kan kunci sebagai pemain bola. Kalau memang dari awal saja sudah tidak disiplin itu akan berdampak untuk karier sepakbola pemain tersebut ke depannya,” jelas Sumardji.
Seperti diketahui, pencoretan Serdy yang pertama saat namanya yang sudah masuk dalam list pemain untuk ikut ke Kroasia, namun pada latihan pagi harinya Serdy telat datang ke latihan, sehingga Shin Tae-yong tak segan-segan mencoretnya.
Sekembalinya dari Kroasia, Timnas U-19 kembali menjalani TC di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. Shin Tae-yong pun memanggil beberapa pemain baru, satu di antaranya Serdy.
Pemain muda milik Bhayangkara FC itu pun mengaku bangga bisa kembali dipanggil dan berjanji tak akan mengulangi kesalahan yang sama serta siap bekerja keras untuk bisa tembus skuat utama.
Akan tetapi, dua pekan menjalani TC, nama Serdy bersama dengan Mochamad Yudha Febrian resmi diumumkan dipulangkan dari TC Timnas U-19 karena indisipliner, Senin (23/11/2020).