TRIBUNNEWS.COM - Klub asal Ibu Kota, Persija Jakarta resmi menyandang gelar klub profesional AFC pasca bandingnya diterima PSSI.
Persija Jakarta mengajukan banding kepada Komite Banding Club Licensing terkait tak termasuknya Macan Kemayoran dalam daftar klub profesional yang dikeluarkan PSSI.
Diketahui, PSSI mengeluarkan pengumuman terkait klub-klub yang lolos syarat dari AFC sehingga bisa diogolongkan menjadi klub profesional AFC, tetapi Persija Jakarta tak termasuk di dalamnya.
Sebagai tindak lanjut, kubu Macan Kemayoran mengajukan banding untuk mendapatkan status klub profesional AFC.
Baca juga: Setia Berseragam Persija Jakarta, Inilah Deretan Pemain Loyal di Tim Macan Kemayoran
Dikutip dari laman resmi PSSI, Sabtu (28/11/2020), Induk organisasi sepak bola Indonesia itu memutuskan menerima banding Persija Jakarta.
Dan menganugerahi Macan Kemayoran dengan status klub profesional AFC.
Pelaksana tugas Sekjen PSSI, Yunus Nusi memaparka, sebab-sebab diterimanya banding Persija Jakarta terkait lisensi klub profesional AFC.
Menurutnya, faktor ketidaksempurnaan menjadi satu aspek penting dalam proses pengajuan yang dilakukan manajemen Persija Jakarta waktu itu.
Ditambah lagi, ada indikasi yang mengarah adanya salah input data pada saat pendaftaran lisensi klub profesional oleh Persija.
"Itu tidak terlepas dari akibat ketidaksempurnaan dari manajemen PT Persija Jaya Jakarta pada saat proses club licensing sebelumnya," ujar Yunus Nusi.
"Terlebih lagi, ada kesalahan input dokumen pada sistem club licensing."
"Tapi tentunya, kami PSSI menerima segala masukan, dokumen, bukti yang ada," tukas Yunus Nusi.
Sebelumnya, PSSI telah menyelesaikan proses lisensi klub profesional AFC pada Kamis (19/11/2020).
Secara resmi, PSSI memuat di laman resminya pengumuman klub-klub di Indonesia yang lolos persyaratan klub profesional AFC.
PSSI pun memutuskan ada enam klub yang lolos syarat kualifikasi profesional AFC.
Baca juga: PSSI Dukung Langkah Shin Tae-yong Pecat Pemain Tak Disiplin
Keenam klub tersebut ialah Bali United, Persipura Jayapura, Bhayangkara FC, Borneo FC, Persib Bandung, dan Arema FC.
Kala itu, Yunus Nusi mengungkapkan harapannya terkait proses penilaian klub profesional dengan standar AFC di Indonesia.
Ia berharap standarisasi ini dapat memacu klub-klub di Indonesia lebih siap bertransformasi menuju industri sepak bola.
Menurutnya, jumlah klub profesional di suatu negara bisa menjadi tolok ukur kemajuan sepak bola di negara tersebut.
Ia pun yakin Indonesia sudah dalam jalur yang benar untuk menyongsong era industri sepak bola layaknya di negara maju.
"Kita berharap semakin banyak klub profesional tanah air yang membuktikan kepada dunia," terang Yunus Nusi.
"Membuktikan Indonesia sudah berada dalam track yang benar menuju Industri sepak bola."
"Karena semakin banyak klub profesional di Indonesia, semakin maju dan jaya sepak bola Indonesia," sambungnya.
Yunus Nusi mengatakan komitmen PSSI mendukung kemajuan sepak bola Indonesia meski ditengah terpaan Covid-19.
Meski masih dalam masa pandemi, PSSI mendorong klub-klub di Indonesia menyelesaikan proses penilaian untuk lisensi klub profesional AFC.
Usaha PSSI itu pun tak bertepuk sebelah tangan dengan adanya total tujuh klub yang memiliki lisensi profesional AFC.
Baca juga: Demi Liga 1 2020 Bergulir Lagi, PT LIB Sambangi Mabes Polri
Lima Syarat Lisensi Profesional AFC
Lisensi profesional AFC adalah satu cara dari induk sepak bola Asia mendorong kemajuan industri sepakbola regional.
AFC mulai menggunakan lisensi ini untuk menentukan boleh atau tidaknya sebua klub mengikuti kompetisi Liga Champions Asia dan Piala AFC.
Pihak AFC tak mau mendapati ada peserta dua kompetisi itu masih tak memiliki lisensi profesional.
Memiliki lisensi ini pun menjadi berkah tersendiri bagi klub di Indonesia.
Pasalnya, usaha mereka berjibaku di level kompetisi domestik tak akan bertepuk sebelah tangan ketika kelak mewakili Indonesia di kompetisi sepak bola Asia.
Baca juga: Tanggapan Madura United dan Persebaya Sikapi Nasib Kompetisi Liga 1 2020
AFC sendiri telah menentukan lima syarat bagi klub mendapatkan lisensi profesional AFC.
Kelima syarat tersebut adalah sporting, infrastruktur, personel plus administrasi, legal, dan keuangan.
Jika memenuhi kelima kriteria itu, sebuah klub berpeluang besar bakal mendapatkan lisensi profesional AFC.
Dan berhak menyandang status klub profesional.
(Tribunnews.com/Guruh)