Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seperti diketahui, soal pemangkasan gaji memang sudah tertera dalam Surat Keputusan PSSI di mana setiap klub diperbolehkan membayar hanya 25 persen dari periode Oktober – Desember 2020.
Ismed Sofyan menerima keputusan tersebut karena paham betul dengan kondisi klub saat ini.
Dengan begitu ia menerima saja, terlebih dirinya juga tak bekerja keras seperti adanya kompetisi.
“Kalau dibilang masalah semua pasti masalah dan kita juga harus mengerti juga kondisi saat ini. Kita mengerti kondisi manajemen dan mereka juga tidak ada pemasukan dari penonton dan yang lain,” kata Ismed, Sabtu (28/11/2020).
“Tapi alhamdulillah kami masih diberi gaji 25 persen walaupun kami tidak kerja. Dalam artian kami tidak punya latihan resmi. Tapi mereka masih memberikan gaji 25 persen untuk kami. Jadi kami bersyukur saja di kondisi sekarang ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, dalam SK tersebut juga ada poin yang menjelaskan apabila kompetisi telah efektif untuk dapat dimulai pada Februari, maka klub Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan kesepakatan ulang bersama dengan pelatih dan pemain atas penyesuaian nilai kontrak pada perjanjian kerja yang telah disepakati dan ditandatangani sebelumnya.
Perubahan nilai kontrak untuk Liga 1 dengan kisaran 50% dan Liga 2 dengan kisaran 60% dari total nilai kontrak atau sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional yang berlaku di masing-masing domisili klub dan akan diberlakukan satu bulan sebelum kompetisi dimulai sampai dengan berakhirnya kompetisi dimaksud.