News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diego Maradona Meninggal Dunia

Skandal Kematian Diego Maradona: Pengakuan Sangat Menderita dan Putus Asa, Ini Kata-Kata Terakhirnya

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona kerap terlihat mengenakan dua jam tangan. Hal itu ternyata dilakukannya sejak 2004 agar selalu mengetahui waktu rumah dan waktu setempat. Legenda sepak bola dunia, Diego Maradona, dinyatakan wafat pada Rabu (25/11/2020) di Buenos Aires akibat serangan jantung.

 

TRIBUNNEWS.COM - Diego Maradona mengaku sangat menderita dan sudah putus asa kepada dokter pribadinya sesaat sebelum meninggal dunia.

Legenda sepak bola dunia, Diego Maradona, dinyatakan wafat pada Rabu (25/11/2020) di Buenos Aires akibat serangan jantung.

Kematian Maradona justru berbuntut panjang dengan munculnya banyak skandal.

Baca juga: Cerita Selebrasi Lionel Messi Buat Diego Maradona: Gol Mirip Hingga Berujung Denda Puluhan Juta

Leopoldo Luque, dokter pribadi Diego Maradona, saat hendak memberikan laporan medis tentang operasi otak yang dijalani Maradona di Olivos, Buenos Aires, 6 November 2020.(AFP/EMILIANO LASALVIA) (kompas.com)

Skandal pertama diawali oleh laporan palsu yang dikeluarkan oleh suster pribadi Maradona, Dahiana Gisela.

Gisela diminta oleh sebuah perusahaan medis asal Argentina, Medidom, untuk membuat laporan palsu terkait kematian Maradona.

Setelah itu, muncul lagi kabar yang menyebutkan bahwa dokter pribadi Diego Maradona, dr Leopoldo Luque, digerebek polisi.

Baca juga: Kata-Kata Terakhir yang Diucapkan Diego Maradona Sebelum Meninggal

Legenda sepak bola dunia asal Argentina, Diego Armando Maradona. meninggal dunia dalam usia 60 tahun, Rabu (25/11/2020) waktu setempat. Maradona baru-baru ini dirawat di rumah sakit untuk menjalani operasi setelah menderita pendarahan di otak. Sederet bintang sepak bola dunia memberi penghormatan kepada Maradona. (REUTERS VIA DAILY MAIL)

Luque dituduh telah melakukan pembunuhan terhadap Maradona dengan alasan kelalaian medis.

Meskipun sang Legenda Sepak Bola Argentina itu sudah berpulang hampir seminggu yang lalu, kasus kematiannya tak kunjung selesai.

Akhirnya, pada Senin (30/11/2020) waktu setempat, Luque muncul ke hadapan publik dan memberikan penjelasan.

Salah satu hal yang disoroti oleh publik adalah pernyataan Diego Maradona menjelang akhir hayatnya kepada Luque.

Baca juga: Isi Percakapan di Panggilan Telepon Darurat Jelang Kematian Diego Maradona

TWITTER.COM/TANZANIAUPDATES
Diego Maradona berpose dengan dokter pribadinya, Leopoldo Luque, usai menjalani operasi hematoma subdural.

Menurut laporan Marca yang dikutip BolaSport.com, Maradona mengaku sangat menderita dan putus asa menjelang kematiannya.

Bahkan, Diego Maradona sudah mengisyaratkan kepada Luque kalau pria 60 tahun itu ingin menyudahi hidupnya.

Akan tetapi, Luque berusaha mencegah Maradona dan meyakinkannya untuk tetap kuat menghadapi penyakitnya saat ini.

"Pada satu tahap Maradona berkata kepada saya, 'Sampai kapan Anda ingin pergi ke sini Dokter? Saya sudah sangat menderita'," ujar Luque.

"Saya pikir Diego, pada akhirnya, meninggalkan pertarungannya dengan penyakit. Dia sangat sedih dan saya melihatnya seperti itu."

"Dia menghukum dirinya sendiri dengan cara yang tidak akan saya izinkan sebagai temannya," tutur Luque melanjutkan.

Usai meninggal pada Rabu, Maradona dimakamkan di Bella Vista sehari setelahnya, Kamis (26/11/2020).

Setiap pertandingan sepak bola pun memberikan penghormatan terakhir kepada juara Piala Dunia 1986 itu dengan mengheningkan cipta dan bertepuk tangan beberapa menit.

Kata-Kata Terakhir Maradona

Beberapa hari sejak meninggalnya legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona, kata-kata terakhir sang maestro sepakbola diungkap ke publik.

Diego Maradona dilaporkan meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) siang waktu setempat dalam usia 60 tahun.

Media Argentina menulis bahwa Maradona meninggal dalam tidurnya akibat gagal jantung yang menyebabkan edema (penumpukan cairan) akut di paru-paru.

Dia mengembuskan napas terakhir saat berada di kediamannya yang terletak di Tigre, Argentina.

Diego Maradona kembali ke kediamannya untuk melanjutkan pemulihan setelah menjalani operasi otak pada awal November.

Baca juga: Laporan Awal Tim Forensik Tunjukkan Hal Ini Jadi Penyebab Kematian Diego Maradona

Diego Maradona (THESUN)

Selama menjalani masa pemulihan, dia ditemani oleh keponakannya, Johnny Esposito, dan seorang perawat.

Pada hari kepergiannya, Diego Maradona disebut sempat sarapan dengan penampilan pucat sambil mengeluh kedinginan.

Berdasarkan pemberitaan The Independent, Maradona merasa tidak enak badan dan ingin melanjutkan tidur setelah sarapan.

Namun, sebelum tidur, Maradona sempat berbicara kepada keponakannya. Dia berkata, "Me siento mal", yang berarti, "Saya tidak enak badan".

Baca juga: Sisi Gelap Nan Kontroversial Diego Maradona: Maniak Pesta Hingga Kecanduan Narkoba

Tak lama setelah itu, Psikolog Maradona, Carloz Ciaz, dan psikiater, Agustina Coaschoov, tiba di kediaman sang legenda.

Maradona dilaporkan sudah tidak merespons ketika mereka tiba.

Menurut otopsi awal yang telah bocor ke media Argentina, mereka memasuki kamar Maradona setelah pencetak gol "Tangan Tuhan" itu tidak merespons keponakannya.

Baca juga: Wasiat Diego Maradona, Permintaan Terakhir Ingin Jasadnya Diawetkan?

"Mereka (Carloz Ciaz dan Agustina) pergi ke kamar tidur Maradona di lantai dasar dan mencoba berbicara dengannya. Saat itu, dia tidak menjawab dan mereka meminta keponakan dan asistennya untuk memasuki ruangan," demikian bunyi laporan otopsi awal.

"Mereka mencoba membangunkan Maradona dan melakukan CPR. Petugas medis pertama yang ada di tempat melanjutkan upaya membangunkan Maradona bersama seorang ahli bedah yang tinggal di dekat kediamannya."

"Mereka menggunakan adrenalin dan atropin yang merupakan resep obat untuk mengobati gejala detak jantung rendah."

Akan tetapi, upaya itu tidak berhasil, nyawa Maradona tak tertolong.

Tak ada yang menyangka bahwa kata-kata terakhir yang diucapkan Maradona adalah "Saya tidak enak badan".

Kepergian Maradona meninggalkan duka yang mendalam, terutama bagi warga Argentina.

Presiden Argentina, Alberto Fernandez, mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional setelah kepergian Maradona.

Berita duka ini juga mengundang warga Argentina untuk berbondong-bondong turun ke jalan, memberi penghormatan kepada sang legenda. (Benediktus Agya Pradipta/Kompas.com)

Baca juga: Peti Jenazah Maradona Tiba di Istana Kepresidenan, Tepuk Tangan Terakhir Menggema di Buenos Aires

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata-kata Terakhir Diego Maradona: Keluhkan Kondisi Badan"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini