TRIBUNNEWS.COM - Penyerang naturalisasi, Alberto Goncalves dapatkan tugas untuk memberikan arahan kepada pemain muda di Malang, Jawa Timur.
Hal tersebut dilakukan Alberto Goncalves setelah menerima undangan menjadi pelatih tamu di Jacksen Tiago Football Camp di Kota Batu, Malang, Jawa timur.
Menanggapi ini, lelaki yang sering di sapa Beto tersebut mengaku senang.
Pasalnya dalam kesempatan tersebut Beto bisa sekaligus mempraktekan ilmu yang ia dapatkan usai dapatkan lisensi kepelatihan C AFC.
Seperti yang diketahui pada November lalu pemain kelahiran Brasil ini telah menyelesaikan kursus kepelatihannya.
Baca Juga: Iwan Bule Tak Bisa Lobi Kepolisian Lebih Dalam Meskipun Mantan Anggota Polri
Lebih lanjut Beto mengaku tak menemui masalah ketika memberikan arahan kepada pemain muda.
Itu terjadi karena sebelum dapatkan lisensi kepelatihan Beto memang sudah sering berkunjung dalam kegiatan serupa.
"Sejak dulu memang saya sering mengikuti kegiatan seperti berkunjung ke panti asuhan atau mungkin teman-teman yang punya sekolah sepak bola saya diminta datang untuk memberikan motivasi," kata Beto, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Namun setelah saya mendapatkan Lisensi C, ini baru pertama kali,"ujarnya.
Baca Juga: Marko Simic Catatkan Rekor Baru di Persija Jakarta Selama 92 Tahun
Sementara itu, selama memberi arahan, Beto menceritakan bahwa peserta terlihat antusias melihat kehadirannya.
Dikatakan Beto para pemain muda tersebut tambah semangat setelah mengetahui diajari oleh pesepak bola idolanya.
"Karena mereka sudah di sini, tentunya punya motivasi karena mereka suka dengan sepak bola," ucap Beto.
"Mereka cinta sepak bola, mereka semakin antusias ketika melihat idolanya di depan."
"Jadi, mereka punya semangat lebih," tuturnya.
Baca Juga: Hasil Rapat Internal Tim Pelatih Persib Bandung
Selama kegiatan berlangsung, Beto banyak mendapatkan pengalaman baru.
Salah satunya adalah kini ia mengerti dalam melatih pemain muda tak terlalu mudah.
Namun itulah tantangannya, dikatakan Beto, selama pemain bisa mencoba materi apa yang diberikan itu sudah cukup bagus.
"Karena mereka masih kecil, belum matang, jadi ketika kami beri instruksi atau contoh, kadang-kadang mereka tidak bisa menjalankannya dengan maksima," kata Beto.
"Mungkin mereka belum belum pernah dan teknik mereka belum matang. Namun, yang paling penting mereka mau mencoba, mungkin mereka belum benar dalam melakukannya, tetapi setidaknya mereka mau mencoba, itulah yang paling utama," tutupnya.