Andai tim tamu bisa meraih poin maksimal, maka dipastikan Lazio gagal mengulang catatan 20 tahun silam
Catatan yang dimaksud ialah melaju ke babak 16 besar, di mana hal itu terakhir dilakukan oleh Elang Ibukota pada tahun 2000.
Simone Inzaghi selaku pelatih kepala Lazio enggan menganggap enteng sang calon lawan.
Menurutnya. laga melawan Brugge adalah bak final bagi timnya.
"Pertandingan besok seperti final,” kata Inzaghi, dikutip dari laman Football Italia.
“Kami telah memainkan banyak final selama beberapa tahun terakhir dan kami selalu melakukannya dengan baik. Kami berharap hal yang sama terjadi besok."
"Ini adalah pertandingan yang akan bernilai sejarah klub kami. Sudah dua puluh tahun sejak terakhir kali kami mencapai babak 16 besar."
Ia optimis bahwa timnya bisa mengulang kembali sejarah tersebut.
Lazio memang dalam dua musim terakhir kembali bangkit dan menunjukkan eksistensinya.
Meski bermodal materi yang 'pas-pasan', namun klub Roma itu mampu tampil solid.
Bahkan musim lalu, Biancocelesti mampu menjadi penantang serius bagi Juventus untuk gelar Liga Italia.
Namun sayang, Elang Ibukota yang kehabisan bensin tampil inkonsistens di laga-laga akhir kompetisi.
“Saya akan meminta orang-orang untuk mendapatkan hasil maksimal dengan pikiran bebas. Dengan pengetahuan yang cukup kuat untuk mengalahkan Club Brugge."
"Saya pikir kami telah melampaui ekspektasi, tapi saya benar-benar yakin kami bisa lolos."