Sementara itu, andil Toni Kroos bagi kesuksesan Real Madrid juga terhitung tak kalah besar.
Diboyong dari Bayern Munchen di tahun 2014, Toni Kroos sukses mengemban ekspektasi tinggi yang disematkan kepadanya.
Terkenal sebagai maestro lini tengah Bayern dan Timnas Jerman, pecinta Real Madrid tentu mengharap hal serupa bakal terjadi di tim kecintaan mereka.
Sebagai pemain bintang, Kroos sadar permainannya di lapangan akan menunjukkan kualitasnya di mata publik tim Ibu Kota Spanyol.
Terbukti, torehan gol dan asis gelandang berusia 30 tahun ini sukses mengantar Real Madrid meraih kejayaan di berbagai kompetisi.
Selama kurang lebih enam musim bersama El Real, Toni Kroos suskes mengemas 20 gol.
Torehan asis Kroos bahkan mencapai tiga kali lipat jumlah golnya, dimana ia mengoleksi total 70 asis.
Kehadiran Modric dan Kroos di lini tengah tak akan seimbang tanpa peran Casemiro.
Sering dipandang sebelah mata, peran Casemiro sejatinya krusial bagi Real Madrid.
Tugas utama Casemiro adalah sebisa mungkin mencegat aliran bola lawan tak jatuh ke area pertahanannya.
Baca juga: Real Madrid Pecundangi Atletico Madrid, Panggung Kehebatan Pemain Sekelas Toni Kroos
Sebagai gelandang bertahan ulung, tak jarang Casemiro harus menanggung pekerjaan kotor untuk rekan-rekannya.
Tak melulu soal bertahan, Casemiro juga memberi andil bagi sektor penyerangan Real Madrid.
Sejak membela panji Real Madrid pada 2015 silam, Casemiro sudah mengemas torehan 26 gol dan 19 asis.
Keharmonisan cinta segitiga di lini tengah Real Madrid ini berimbas aliran trofi ke lemari juara El Real.