TRIBUNNEWS.COM - Satu di antara bek asing terbaik yang pernah dimiliki Persib Bandung, Vladimir Vujovic, memberikan komentar soal kondisi sepak bola Indonesia.
Pemain asal Montenegro ini menyebut media sosial menjadi bahwa salah satu penyebab pemain sulit berkembang.
Vlado sapaannya mengungkapkan alasan tersebut dalam unggahan video Youtube Persib.
Baca juga: Soal Kabar Jabatan Manajer Timnas U-19 Dilelang, Pengamat: Komite Etik PSSI Harus Turun Tangan
Pada acara bincang-bincang yang dipandu oleh Kim Jeffrey Kurniawan, Valdo membeberkan efek samping terlalu sering memperhatikan media sosial.
Menurutnya, para pemain Indonesia sebenarnya cukup layak bermain di luar negeri.
Baca juga: Para Pemain Kandidat Kapten Persebaya Selepas Hengkangnya Makan Konate
Hanya saja, kerasnya kritikan di media sosial kadang membuat mental pemain jatuh.
"Penting bagi pemain untuk mengambil risiko. Karena orang Indonesia tidak ada yang mau mengambil risiko. Kenapa? Karena dia bisa menjadi orang yang akan disalahkan semua orang," ujar Vladimir Vijovic di akun YouTube resmi Persib.
Baca Juga: Beda Konate dan David, Mahmoud Eid Mau Bertahan di Persebaya tapi...
Lebih lanjut, Ia berharap agar para pemain Indonesia lebih baik mengurangi intensitas bermain medsos dan fokus pada kariernya.
Menurutnya, banyak pemain yang mentalnya sering jatuh lantaran belum siap dikritik tajam atau menerima cacian di media sosial.
"Saya kira salah satu masalah besar di sepak bola Indonesia adalah media sosial," kata Vlado.
Baca juga: Cerita di Balik Kegagalan Persib Bandung Datangkan Ronaldinho, Rebutan Lawan Barcelona
"Karena para pemain terlalu banyak memperhatikan komentar di sosial media hingga saat pertandingan mereka takut membuat kesalahan," ujarnya.
Pemain yang membawa Persib juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 juga menyarankan agar pemain yang belum siap mental bisa memiliki admin media sosial sendiri.
Dengan demikian, pemain bisa menghindari soal komentar yang menjurus menjatuhkan mental.
"Saya pikir senua pemain seharusnya memiliki admin atau sejenisnya untuk mengeloka akun mereka sehingga tidak terlalu memusingkan sosial media," katanya.