TRIBUNNEWS.COM - Skandal kematian Diego Maradona rupanya belum juga selesai setelah muncul berbagai masalah, mulai dari rebutan warisan hingga antre tes DNA.
Publik sepak bola dunia sempat berduka saat Diego Maradona meninggal dunia pada 25 November 2020.
Maradona meninggal dunia akibat serangan jantung di rumahnya yang berada di Buenos Aires, Argentina.
Dewa Sepak Bola Argentina itu juga sempat menjalani operasi otak akibat hematoma subdural.
Akan tetapi, hidup Maradona tak berlangsung lama karena harus berpulang hanya seminggu setelah dia pulang dari rumah sakit.
Baca Juga: Meninggal Dunia, Ini Sosok Diego Maradona, Legenda Sepakbola Argentina yang Juga Sederet Kontroversi
Sejumlah kontroversi pun mengikuti kematian Maradona.
Kali pertama, muncul rumor bahwa legenda Napoli tersebut meninggal karena dibunuh secara tidak sengaja oleh dokter pribadinya, Leopoldo Luque.
Luque dinilai lalai dalam upaya pengobatan medis yang didapatkan Maradona selama menjalani rawat jalan di rumahnya.
Namun, Luque akhirnya dibebaskan oleh Kepolisian Argentina setelah bukti yang dibutuhkan belum cukup dan masih dalam tahap penyelidikan.
Belum selesai di situ, kabarnya 17 orang mulai memperebutkan warisan yang dimiliki Maradona.
Baca juga: Seperti Telenovela, Harta Warisan Diego Maradona Diperebutkan 17 Orang
Menurut laporan media Inggris, The Sun, setidaknya ada kekayaan Maradona senilai 37 juta pounds (Rp 707,99 miliar).
Kekayaan tersebut disebut-sebut diperebutkan oleh lima anak sah, tujuh 'anak kesayangan', dan lima saudara perempuan Maradona.
Proses perebutan warisan terjadi karena juara Piala Dunia 1986 itu tak menuliskan surat wasiat sebelum kematiannya.